TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS – Kisah pahit pria berusia 71 tahun di Prancis terungkap.
Seperti dilansir AFP, Rabu (9/5/2024) pria tersebut divonis bersalah karena diduga memberikan narkoba kepada istrinya.
Setelah istrinya tak sadarkan diri, ia mengajak puluhan pria untuk melakukan pelecehan seksual terhadap istrinya.
Pria itu telah melakukan ini selama beberapa tahun.
Total, dia memanggil 72 pria ke rumahnya untuk memperkosa istrinya.
Dominic Pellico dituduh menawarkan seks kepada istrinya yang tidak sadarkan diri di sebuah situs web.
Dia memfilmkan semuanya di rumah mereka di Mazan, sebuah kota di selatan Perancis.
Lima puluh pria lainnya juga diadili dan menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Istri Pellicott, kini berusia 72 tahun, tidak menyadari pelecehan tersebut sampai polisi memberi tahu dia empat tahun lalu.
Pengacaranya, Antoine Camus, mengatakan dia tidak ingat pemerkosaan itu.
Ribuan foto dan video yang mendokumentasikan serangan itu ditemukan di perangkatnya.
Sebuah publikasi Perancis mengungkapkan bahwa para penyelidik mengatakan para korban pingsan dalam setidaknya 92 insiden yang melibatkan tidak kurang dari 72 pria.
Pihak berwenang telah mengidentifikasi dan mendakwa 51 tersangka.
Sidang yang dimulai Senin dan akan berlanjut hingga Desember ini dibuka atas permintaan korban.
Para korban ingin meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual dan bahaya ketidaksadaran akibat narkoba.
Pengacaranya, Stefan Babono, mengatakan ia bermaksud mengalihkan beban rasa malu kepada pelaku.
Pellicott mengakui tuduhan terhadapnya.
Awal mula kasus ini sudah terungkap
Polisi mulai menyelidiki tersangka Dominic P pada September 2020 ketika dia ditangkap oleh petugas keamanan yang diam-diam memotret tiga rok wanita di sebuah pusat perbelanjaan.
Polisi mengatakan mereka menemukan ratusan foto dan video istrinya di komputernya, tampak tidak sadarkan diri dan sebagian besar dalam posisi janin.
Gambar-gambar tersebut menunjukkan lusinan pemerkosaan di rumah pasangan itu di Mazan, sebuah desa berpenduduk 6.000 orang sekitar 33 kilometer (21 mil) dari Avignon di Provence.
Penyidik juga menemukan obrolan di situs coco.fr, yang kemudian ditutup oleh polisi.
Merekrut orang asing untuk datang ke rumahnya dan menjalin hubungan intim dengan istrinya.
Dominic P. mengaku kepada penyidik bahwa ia telah memberikan obat penenang yang kuat kepada istrinya, khususnya Temesta, obat pereda kecemasan.
Pelecehan dimulai pada tahun 2011 ketika pasangan tersebut tinggal di dekat Paris dan berlanjut setelah mereka pindah ke Mazan dua tahun kemudian.
Sang suami ikut serta dalam pemerkosaan tersebut, memfilmkannya dan menyemangati pria lainnya dengan kata-kata kotor, menurut jaksa.
Para tersangka pemerkosa berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
Dia adalah pengemudi forklift, pemadam kebakaran, manajer perusahaan dan jurnalis.
Ada yang lajang, ada yang sudah menikah atau bercerai, dan ada pula yang sudah menikah.
Ada yang melakukan aksinya satu kali, namun ada pula yang berpartisipasi hingga enam kali.
Investigasi pembunuhan
Seorang ahli mengatakan kondisi istri saat diperkosa “mendekati koma dibandingkan tidur”.
Sang suami mengatakan kepada jaksa bahwa hanya tiga pria yang meninggalkan rumah segera setelah tiba, sementara pria lainnya terus menjalin hubungan intim dengan istri mereka.
Dominic P mengatakan masa lalunya pahit.
Dia diperkosa oleh seorang perawat ketika dia berusia sembilan tahun.
Dia juga didakwa atas tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan pada tahun 1991, yang dia bantah, dan atas tuduhan pemerkosaan pada tahun 1999, yang dia akui setelah tes DNA.
Para ahli mengatakan pria tersebut tampaknya tidak memiliki penyakit mental, namun dalam dokumen yang dilihat oleh AFP, mereka mengatakan bahwa pria tersebut pasti merasa “sangat kuat” terhadap tubuh wanita.
Kasus ini akan berlanjut hingga 20 Desember.