Studi Brand Footprint Indonesia 2024, Ini 10 Merek FMCG yang Paling Dipilih Konsumen

Dilansir reporter Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel merilis laporan terbarunya, Brand Footprint Indonesia 2024, sebuah studi tahunan yang dilakukan Kantar untuk mengukur merek yang paling banyak dipilih konsumen.

Temuannya adalah Indomie mempertahankan posisi teratasnya sebagai merek barang konsumsi cepat saji (FMCG) yang paling disukai di Indonesia.

Sedangkan urutan 2 sampai 8 adalah SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, Nabati, Daia dan Masako.

“Daia masuk peringkat 10 besar tahun ini dengan nilai CRP di atas 800 juta – artinya Daia dipilih konsumen sebanyak 800 juta kali pada tahun 2023,” ujar Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel dalam paparannya. di Jakarta, Juymat (28/6/2024).

Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu makanan, minuman, susu, perawatan rumah tangga, dan perawatan pribadi. Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di perkotaan dan pedesaan di Indonesia, dari total 70 juta rumah tangga.

Menariknya, tujuh dari 10 peringkat teratas adalah merek makanan, dan satu-satunya produk minuman yang masuk dalam peringkat 10 teratas adalah produk kopi, dengan 65% rumah tangga di Indonesia mengonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun.

“Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia lebih menyukai kopi dibandingkan minuman lain seperti teh atau sirup,” ujarnya.

Kesamaan dari sepuluh merek terbaik dalam studi Brand Footprint adalah merek-merek tersebut dibeli oleh setidaknya 60 persen masyarakat Indonesia atau setara dengan 42 juta rumah tangga.

“Selain dibeli oleh 60% penonton, kesamaan lainnya adalah merek peringkat 10 teratas dibeli 14 kali atau lebih dalam setahun,” ujarnya.

Melihat data tersebut menunjukkan bahwa produk FMCG masih menjadi prioritas belanja masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi, sehingga menjadi peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas belanja masyarakat.

Venu Madhav, CEO Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel, mengatakan kondisi makroekonomi Indonesia pada awal tahun 2024 menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan PDB yang positif sekitar 5%.

Sejak kuartal pertama, rumah tangga di Indonesia telah meningkat sebesar 9% dibandingkan tahun lalu, hampir dua kali lipat pertumbuhan PDB.

“Volume pembelian terus dipengaruhi oleh kenaikan harga dan juga karena masyarakat semakin percaya diri untuk berbelanja lebih banyak setelah aliran inflasi tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Corina Fajriyani menambahkan, dalam studi Brand Footprint tahunannya, Kantar menggunakan metode bernama Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen.

CRP merupakan tabel yang menggabungkan tingkat penetrasi yaitu jumlah rumah tangga yang membeli suatu merek dengan frekuensi pembelian konsumen, sehingga nilai CRP memberikan gambaran seberapa kuat hubungan antara merek dengan konsumennya. . “

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *