Strategi China Tekan Angka Stunting: Program Makan Siang Gratis Hingga Intervensi Pemerintah

TRIBUNNEWS.COM BEIJING: Pemerintah China berhasil menurunkan angka stunting dari 20 persen menjadi 10 persen atau lebih menjadi 7 persen.

Bahkan di Beijing, ibu kota Tiongkok, tren kasus stunting kurang dari 1%.

Dr Jiang Jingxiong, wakil ketua China Association for Early Childhood Development Committee for Improving Birth and Child Development (CAIBOCD), mengatakan keberhasilan dalam mengurangi stunting disebabkan oleh sejumlah intervensi pemerintah, pendidikan dan pelatihan . Program makan siang gratis.

“China telah membuat kemajuan besar dalam pengembangan nutrisinya, dan pertumbuhan pesat baik dalam berat badan maupun tinggi badan bukan hanya soal nutrisi,” kata Dr. Jiang pada Lokakarya Ilmiah FIA Indonesia-China. Kegiatan di Beijing. Tiongkok, Selasa (14/5/2024).

Selain itu, program makan siang gratis di China juga berperan penting dalam mengurangi stunting.

“Makan siang gratis hanya ditawarkan di kota-kota yang pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya lambat, seperti di pedesaan,” kata Dr.

“Kota berkembang (makan siang gratis) bukanlah kota (besar) maju seperti Beijing,” kata Jiang.

Dr Jiang mengatakan pemerintah Tiongkok juga telah menyediakan sejumlah dosis untuk mengurangi prevalensi stunting, dan ini telah menjadi suatu keharusan.

Diet ini meliputi 500 ml susu per hari, satu butir telur per hari, dan 50 g daging.

Semua makanan ini diberikan kepada anak di bawah usia lima tahun untuk memastikan pertumbuhan berat dan tinggi badan yang efektif.

“Karena protein dan karbohidrat itu penting, susu juga penting, tapi bebas gula dan tidak ada tambahan rasa,” kata Dr.

Dalam 10 tahun terakhir, pemerintah Tiongkok telah menghabiskan $22 miliar untuk program makan siang gratis.

Upaya Tiongkok selama 10 tahun untuk memperluas program makan siang di sekolah telah membuahkan hasil positif.

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok, rata-rata tinggi badan siswa perempuan di wilayah yang tercakup dalam program makanan sekolah yang disponsori negara meningkat sebesar 1,69 cm antara tahun 2012 dan 2019.

Rata-rata tinggi badan anak laki-laki bertambah 1,54 cm.

Namun setelah itu, situasi perekonomian negara dan perubahan selera masyarakat membawa tantangan.

Belum lagi harga pangan yang berkali-kali lipat lebih tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *