TRIBUNNEWS.COM – Inggris harus memikirkan secara serius bagaimana mereka dapat membantu Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia.
Pasalnya, salah satu sekutu utama Kiev itu kini kehabisan amunisi di gudang senjatanya.
The Times melaporkan bahwa senjata Inggris hampir habis karena pasokan dalam jumlah besar dan jangka panjang di Ukraina.
Menteri Pertahanan Inggris Luke Pollard khawatir dengan situasi ini.
“Saya rasa banyak negara Barat yang menyumbangkan sebagian besar sumber daya yang mereka miliki,” kata Pollard.
Pollard mengatakan negara-negara Barat telah menghabiskan persediaan amunisi mereka selama perang. “Sekarang kita harus mengembangkan strategi baru agar peralatan tetap mengalir,” katanya.
Presiden Ceko Peter Pavel telah mengumumkan bahwa Eropa tidak punya pilihan lain untuk membantu Ukraina. Paket Baydin senilai $375 juta
Namun, Amerika Serikat terus memberikan senjata kepada Ukraina.
Baru-baru ini, Presiden Joe Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai $375 juta.
Badan Intelijen Gedung Putih melaporkan bantuan tersebut berupa rudal dan kendaraan lapis baja. Berikut daftar senjata yang dikirim ke Kiev: Amunisi Udara ke Darat Sistem Rudal Artileri Manuver Tinggi (HIMARS) Meriam 155 mm dan 105 mm Peluru kendali Kawat Optik Terpandu (TOW) Javelin dan sistem anti-tank AT-4 M1117 Kendaraan anti-tank anti ranjau Brownian (MRAP) Senjata Taktis Ringan Sistem Jembatan Lapis Baja Kapal Patroli Senjata Kecil Komponen Bahan Peledak dan Amunisi, Aksesori, Servis, Pelatihan, Transportasi.