Steven van de Velde, Pelaku Pemerkosaan Anak Perkuat Voli Pantai Belanda di Olimpiade Paris 2024

TRIBUNNEWS.COM – Belanda menjadi sorotan setelah pemain voli pantai yang dihukum karena pemerkosaan anak di bawah umur masuk tim untuk Olimpiade Paris 2024.

Terpidana pemerkosa Steven van de Velde adalah bagian dari tim voli pantai Belanda yang akan tampil di Olimpiade 2024 pada Juli.

Keputusan Komite Olimpiade Belanda (NOC/NSF) memasukkan Steven van de Velde menimbulkan reaksi dan kekecewaan dari beberapa pihak. Kelompok advokasi perempuan adalah salah satunya.

Steven van de Velde dijatuhi hukuman empat tahun di Inggris pada tahun 2016 setelah memperkosa seorang gadis berusia 12 tahun. 

Van de Velde, yang saat itu berusia 19 tahun, bertemu korban melalui Facebook.

Dia kemudian memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Amsterdam ke Inggris dan kemudian menyerang korban di sebuah alamat di Milton Keynes

Steven kemudian dipindahkan ke Belanda setelah menjalani hukuman di sana. Ia kemudian tetap menjalani sisa masa hukumannya di Belanda, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara tersebut.

Dalam laporan BBC, Steven van de Velde hanya menjalani satu tahun hukumannya. Tahun depan, para atlet sudah bisa mengikuti event voli pantai.

Pada tahun 2017, Steven kembali berkompetisi di voli pantai sebelum diumumkan bulan lalu sebagai bagian dari tim Olimpiade Belanda.

Ketua Kontingen Belanda Pieter van den Hoogenband mengatakan NOC Belanda telah mengambil langkah untuk meminimalkan dampak keterlibatan Steven, termasuk melarangnya berbicara kepada media.

“Kita harus menghormati itu dan membantu dia sebagai anggota untuk bisa melakukan itu,” ujarnya.

Van den Hoogenband juga mengaku terkejut dengan gelombang kritik tersebut, karena Steven van de Velde telah mewakili Belanda secara internasional, termasuk bermain di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa.

“Anda lihat, segalanya berbeda di Olimpiade. Segalanya membaik menjelang Olimpiade,” kata Van den Hoogenband.

Sementara itu, juru bicara Komite Olimpiade Internasional (IOC) Mark Adams menegaskan mereka tidak punya kewenangan memutuskan ikut atau tidaknya Olimpiade Paris 2024.

Segala keputusan, kata dia, ada di tangan komite nasional masing-masing.

“Mereka mengeluarkan pernyataan. Mereka memperjelas bahwa ada banyak keamanan, banyak keamanan pribadi,” kata Adams.

NOC menyatakan kembalinya Van de Velde ke tim voli pantai sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Federasi Bola Voli Belanda (NeVoBo) dalam “Dokumen Referensi Pedoman”.

Dalam pedoman tersebut, terdapat syarat yang memperbolehkan atlet kembali bertanding setelah sempat dipenjara.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengumumkan bahwa pemilihan atlet untuk Olimpiade adalah tanggung jawab masing-masing Komite Olimpiade Nasional.

Menurut pers Belanda, NLTimes, selama Van de Velde berada di Paris, ia tidak akan tinggal di perkampungan atlet tetapi telah diberikan tempat tinggal lain di Paris. Selain itu, ia juga dilarang berbicara kepada media.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *