TRIBUNNEWS.COM – Pada Selasa (23/4/2024) pukul 09.32 waktu setempat, dua helikopter bertabrakan saat latihan Parade Angkatan Laut Malaysia (TLDM) di negara bagian Perak bagian barat.
Menurut surat kabar Straits Times, kecelakaan pesawat itu merenggut nyawa sepuluh awak.
Pernyataan resmi Angkatan Laut Malaysia menyatakan: “Semua korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan dikirim ke Rumah Sakit Barak Lumut untuk diidentifikasi.”
Sementara berdasarkan video yang beredar di media sosial, ada delapan pesawat yang dilatih untuk parade tersebut.
Lalu, ada dua helikopter yang terlihat terlalu dekat sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan.
Akibatnya, salah satu helikopter bertabrakan dengan helikopter lainnya, membuat keduanya terbang berputar-putar.
Setelah kejadian ini, Angkatan Laut Malaysia akan membentuk komisi penyelidikan untuk menyelidiki penyebabnya.
Di sisi lain, demi menjaga privasi keluarga korban dan proses penyidikan, mereka meminta masyarakat tidak menayangkan video yang menampilkan kejadian tersebut.
Dua pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah Fenech dengan nomor pesawat M502-6 dan AW 139 dengan nomor pesawat HOM M503-3.
Untuk pesawat Fennec, ada tiga awak di dalamnya.
Sedangkan untuk penerbangan A139, awak pesawat yang berstatus penumpang berjumlah tujuh orang.
Detail Helikopter Fennec Helikopter Fennec.
Fennec adalah helikopter militer ringan yang diproduksi oleh Eurocopter Group, juga dikenal sebagai Helikopter Airbus.
Dikutip dari laman Airbus Helicopters, perusahaan tersebut bermarkas di Marignan, Prancis.
Helikopter jenis Fennec digunakan untuk operasi militer dengan rencana persenjataan meriam 20 mm, roket, dan senapan mesin otomatis.
Fennec memiliki muatan maksimum 2.000 pon, atau sekitar 910 kilogram.
Sementara itu, dikutip dari situs World Airlines, kapasitas penumpang pesawat Fennec maksimal empat orang, termasuk dua awak.
Lalu kapasitas bahan bakarnya sendiri bisa memakan 540 liter
Sementara kecepatan tertingginya mencapai 246 km/jam dan menempuh jarak hingga 648 km.
Pesawat Fennec sendiri mampu terbang hingga ketinggian 5.280 meter atau 17.320 kaki.
Beberapa militer seperti Argentina, Brazil, Meksiko dan Indonesia menggunakan pesawat Fenn.
Spesifikasi Helikopter AW 139 Helikopter Agusta Wasteland 139 (AW).
Pesawat AgustaWestland 139 (AW 139) atau dikenal dengan nama Leonardo AW 139 merupakan produk perusahaan manufaktur Italia Aiga yang bekerja sama dengan perusahaan Amerika (AS) Bell Helicopters.
Dikutip dari laman Leonardo Company, pesawat jenis ini pertama kali terbang pada tahun 2001.
Perbaikan selanjutnya dilakukan dan digunakan untuk tujuan militer.
Pesawat jenis ini dipromosikan di pasar Amerika, khususnya untuk program Angkatan Udara AS.
Namun seiring berjalannya waktu, AW 139 diubah sehingga tidak hanya digunakan untuk keperluan militer tetapi juga untuk transportasi sipil.
Spesifikasi yang diberikan pesawat AW 139 mampu menampung 15 penumpang termasuk dua awak.
Sedangkan panjang pesawat ini 16,6 meter dan lebar 2,26 meter.
Sedangkan bobotnya 7 ton dan kapasitas bahan bakar 1.568 liter.
Kemudian pesawat ini memiliki kecepatan hingga 310 kilometer per jam dan mampu terbang hingga 1.061 kilometer.
Banyak militer seperti Australia, Mesir, Irlandia dan Italia memiliki helikopter AW 139.
Bahkan, Indonesia juga memiliki pesawat jenis tersebut dan digunakan untuk kebutuhan Badan SAR Nasional atau Basarnas.
Namun pesawat ini memiliki banyak catatan kecelakaan di berbagai negara.
Sebelum konflik di Malaysia, pada Februari 2020, sebuah pesawat AW 139 milik Polisi Prefektur Fukushima jatuh di sawah di kota Koriyama di timur laut Jepang.
Akibatnya, tujuh anggota pesawat termasuk tiga petugas polisi, dua insinyur, dan dua tenaga medis mengalami luka-luka.
Pada saat kecelakaan terjadi, dari NHK. Disebutkannya, ada angin besar di tempat itu.
Sedangkan pesawat ini pertama kali tercatat pada tahun 2011 dalam kecelakaan yang melibatkan pekerja perusahaan minyak Brazil, Petrobras.
Saat itu, pesawat lepas landas dari anjungan minyak lepas pantai di Lembah Campos Brasil dan terjun ke laut.
Menurut Reuters, empat orang tewas dalam kecelakaan itu.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)