TRIBUNNEWS.COM – Dua anak terbaik, Kobbie Mainoo dan Lamine Yamal, akan bermain dalam duel Spanyol-Inggris di final Euro 2024.
Declan Rice mengungkap perbedaan Lamine Yamali dan Kobbie Mainoo jelang final Euro 2024 antara Spanyol dan Inggris.
Inggris harus menghentikan keajaiban Spanyol Lamine Yamal jika mereka ingin menang.
Declan Rice, bagaimanapun, menegaskan bahwa Inggris juga memiliki keajaiban ajaibnya sendiri untuk mencapai kejayaan.
Pemain ajaib yang dimaksud Declain Rice adalah Kobbie Mainoo dari Manchester United.
Jelang laga Spanyol melawan Inggris, Declan Rice pun membeberkan perbedaan kedua pemain ajaib tersebut. Striker Spanyol nomor 19 Lamine Yamal merayakan kemenangannya pada pertandingan semifinal UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Prancis di Munich Football Arena pada 9 Juli 2024 di Munich. (Foto MIGUEL MEDINA / AFP)
Berawal dari Lamine Yamali, Declan Rice hanya bisa tertawa melihat pemain Barcelona itu menunjukkan kebolehannya di Euro 2024.
Menurut Declan Rice, dirinya sangat terkesan dengan Yamal yang menjadi pemain terhebat di Spanyol pada usia 16 tahun.
Di sisi lain, Declan Rice pun membandingkan dirinya di usia 16 tahun.
“Saya mencoba mendapatkan beasiswa ketika saya berusia 16 tahun.”
“Dan di situlah Yamal menempatkan saya sebagai yang pertama. Pada usia 16 tahun, apa yang dia lakukan berada di level lain, karena tidak mungkin saya bisa siap pada usia 16 tahun,” senyum Declan Rice, dikutip dari Mirror.
Keajaiban Spanyol hanya 17 tahun menjelang final di Berlin.
Yama diketahui memiliki bayi berjenis kelamin laki-laki yang lahir pada 13 Juli 2007.
Artinya, Yamal akan berusia 17 tahun pada Senin (15/7/2024) pukul 02:00 WIB pada laga Spanyol vs Inggris di Olympic Stadium Berlin.
Di sisi lain, Kobbie Mainoo menjadi pemain Inggris termuda yang tampil di Euro 2024.
Menjelaskan Mainoot, Rice mengatakan dia menjalin hubungan baik dengan pemain Manchester United berusia 19 tahun itu.
Menurutnya, dia belum sepenuhnya memahami permainan Mainoo.
“Kami telah menjadi mitra yang baik. Yang saya sukai dari dia adalah dia tidak takut untuk mengatakannya apa adanya,” kata Declain Rice tentang Mainoo.
“Ketika dia memberi saya umpan tersirat dan saya tidak bisa menerimanya, kami harus berlari cepat dan berdiskusi, tapi itu bagus karena Anda memerlukan koneksi itu dan saya tidak bisa membayangkan di usia 19 tahun banyak orang. katakan itu. dalam pemain yang lebih baik “.
“Itulah yang saya suka dari dia, itulah yang disukai pemain lain. Dia punya rasa hormat, dia punya semangat kepemimpinan,” tambahnya. Kobbie Mainoo, pemain Manchester United (Instagram @premierleague)
Lebih lanjut, Declan Rice menyebut motivasinya kali ini adalah rasa sakit karena kekalahan di final Euro 2021.
Seperti diketahui, Inggris gagal menjuarai turnamen 2021 setelah kalah dari Italia melalui adu penalti.
“Ya, tentu saja. Lihat, melihat Italia mengangkat trofi itu akan menghantui saya selamanya.”
“Sekarang kami diberikan kesempatan lagi untuk menulis sejarah kami. Ini adalah final Euro dan banyak yang dipertaruhkan, tapi mudah-mudahan kami bisa terus menulis ulang sejarah,” tambah pemain Arsenal itu.
Inggris, sebaliknya, lolos ke final berkat gol penentu kemenangan Ollie Watkins melawan Belanda dalam kemenangan 2-1.
Di saat yang sama, Spanyol mengalahkan Prancis dengan skor tipis 2:1.
Menariknya, kemenangan Inggris dan Spanyol menandai kebangkitan mereka.
Jelang duel, Declan Rice tak mengisyaratkan laga bakal berlangsung sengit.
“Merupakan sesuatu yang sangat istimewa untuk menjadi bagiannya.”
“Saya tahu final akan menjadi pertandingan yang sangat sulit dan mudah-mudahan ada orang lain yang bisa membuat sejarah,” jelas Rice. Gelandang Inggris #04 Declan Rice (Kiri) dan gelandang Inggris #19 Mason Mount merayakan setelah memenangkan pertandingan sepak bola pertama Piala Dunia FIFA 2022 Qatar 2022 antara Inggris dan antara Senegal. 2022. (ANNE-KRISTEN POUJOULAT / AFP)
Jika melihat statistik Lamine Yamal dan Kobbie Mainoo, pemain Barcelona lah yang paling menonjol.
Sebab, kontribusi Yamali lebih besar dibandingkan Mainoo.
Menurut UEFA, Yamal mencetak 1 gol dan 3 assist dalam 6 pertandingan di Euro 2024 dan bermain selama 418 menit.
Selain itu, Yamal menciptakan 16 peluang untuk rekan satu timnya.
Berbeda dengan Mainoo yang belum mencetak gol maupun assist di Euro 2024.
Hal yang patut diwaspadai Spanyol adalah kepergian Mainoo.
Pasalnya Mainoo mencatatkan umpan dengan akurasi 94,4 persen. Jauh lebih baik dibandingkan Yamal yang hanya 80,34 persen.
Patut ditunggu untuk melihat siapa yang akan menjadi keajaiban terbaik di Euro 2024.
Anda akan melihat jawabannya pada Minggu (15/7/2024).
Head to Head Spanyol vs Inggris Head to Head
Di turnamen besar, Inggris berhasil mengalahkan Spanyol di turnamen Euro 1996 dan 1968.
Sedangkan mereka bermain imbang di Piala Dunia 1982.
Pada pertemuan terakhir kedua kubu, The Three Lions menang 3-2 di Sevilla enam tahun lalu. Spanyol: 10 kemenangan Inggris: 14 kemenangan Seri Maret: 3 kali
(Tribunnews.com/Ali)