Sosok Suhendri, WNI yang Diduga Disekap di Myanmar, Bermula dari Tergiur Gaji Rp 150 Juta

TRIBUNNEWS.COM – Inilah potret Suhendry Ardiansyah, pria yang mengaku disekap di Myawaddy, Myanmar. 

Suhendri diyakini warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaxel). 

Orang-orang menyebut pria berusia 27 tahun ini sebagai Hendry. 

Berdasarkan keterangan pihak keluarga, terungkap bahwa Hendry tidak ditahan sendirian, ia bersama 15 warga negara Indonesia lainnya yang juga mengalami nasib serupa. 

Hendry mengaku disandera di kawasan pegunungan. 

Hal ini berasal dari rekaman suara Hendry yang berbicara dengan keluarganya melalui telepon seminggu setelah tiba di Myanmar.

“Saya kirim stopwatchnya ke Rizky dan harus ke sini dari Thailand, jadi mohon maklum. Karena pos pemeriksaannya ada tujuh dan stopwatch ini di pegunungan,” kata Hendry dalam rekaman Senin (12/8/12) dikutip dari Kompas. com. 2024).

Sekadar informasi, Rizky merupakan teman Hendry yang mengajak Hendry bekerja di Bangkok, Thailand sebelum akhirnya ditangkap di lokasi yang dirahasiakan.

Diduga menjadi korban TIP 

Suhendri yang diduga menjadi korban tindak pidana Perdagangan Orang (TPPO) kini ditahan di Myanmar.

Hendry hendak bekerja di Thailand pada 11 Juli 2024 atas undangan Risky dengan janji gaji Rp 150 juta per bulan.

Sementara itu, Risky sudah menunggu beberapa hari di Bangkok sebelum Hendry tiba.

Sesampainya di Bangkok, Hendry menaiki mobil bersama Risky dan empat orang asal India lainnya.

Di tengah perjalanan, Risky terpisah dari Hendry.

Risky kembali ke apartemennya, sedangkan Hendry diterbangkan ke Myanmar.

Ketika mereka mencapai Myanmar setelah perjalanan laut selama 12 jam, mereka ditangkap dan disiksa oleh para penjahat.

Pelaku meminta keluarga Suhendri mengirimkan uang tebusan sebesar 30.000 dollar AS atau setara Rp 478 juta.

Bahkan, pelaku sempat mengancam akan membunuh Suhendri dengan cara memotong tangan dan kakinya jika tidak membayar uang tebusan dalam waktu empat hari.

Pihak keluarga telah meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Polri memulangkan Suhendri. 

Tetap terkunci di toilet sampai dipukuli 

Sepupu Hendry, Johanna, mengatakan Suhendry mendapat ancaman bahkan pelecehan. 

Diakui Johanna, Hendry diborgol dan dikunci di toilet kecil. 

“Kabar terbaru tentang Hendry saat ini adalah dia sedang tidak sehat.” 

Katanya dia hanya memegang ponsel, tangannya diborgol, dan dia di toilet, hanya selangkah lagi, kata Yohana seperti dikutip Kompas.com, Senin (12/8/2024). adalah.” 

Di sisi lain, sepupu korban Daniel (39) juga mengatakan, kebutuhan pokok Hendry seperti makanan pun tidak terpenuhi.

“Menurut pengakuan Hendry, ada rekaman suaranya. Dia tidak mendapat makan, tidak mendapat minuman apa pun, kalau hujan dia minum air hujan,” kata Daniel. 

Daniel juga mengatakan, Hendry mendapat beberapa penganiayaan berupa pemukulan. 

Menurut dia, pelaku meminta uang tebusan kepada keluarga korban agar berhenti menyiksa Hendry. 

Daniel berkata: “Jika tidak ada hasil dalam hal uang yang masuk ke keluarga, dia akan disiksa. Sampai-sampai dipukuli dengan tongkat golf, tongkat baseball, atas namanya.”

(Tribunnews.com/Milani Resti/Erik S) (Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *