Sosok Rik Peeperkorn, Dokter di Balik Slogan ‘All Eyes on Rafah’ yang Digaungkan di Media Sosial

TRIBUNNEWS.COM – Slogan “Semua mata tertuju pada Rafah” atau “Semua mata tertuju pada Rafah” belakangan ini beredar luas di berbagai platform media sosial.

 “All Eyes on Rafah” merupakan bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang tinggal di Rafah di Jalur Gaza yang saat ini sedang diserang Israel.

Slogan ini diambil oleh para aktivis dan kelompok hak asasi manusia (HAM).

Forbes melaporkan slogan tersebut berasal dari komentar Rick Pieperkorn, direktur kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di wilayah pendudukan Palestina.

Pada bulan Februari, dia mengatakan “semua mata tertuju pada Rafah,” beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan rencana evakuasi bagi pengungsi Rafah.

Kata-kata tersebut merupakan permohonan kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan apa yang terjadi di Rafah.

Rafah adalah rumah bagi sekitar 1,4 juta warga Palestina sebelum diserbu oleh tentara Israel dengan dalih mencari Hamas. Rick Pieperkorn, Direktur Kantor Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Wilayah Pendudukan Palestina.

Berbagai organisasi seperti Save the Children, Oxfam, American for Justice in Palestine Action, Jewish Voice for Peace dan Palestine Solidarity Campaign kemudian menyebarkan slogan tersebut.

Slogan ini juga digunakan saat protes di Paris, London, Belanda, New York, Los Angeles dan tempat lain.

Beberapa selebritis India seperti Varun Dhawan, Ali Goni dan Tripti Dimiri mengunggah poster ‘Semua Mata Tertuju Rafah’ di Instagram Stories mereka pada Selasa pekan ini.

Tokoh masyarakat lainnya, termasuk Travis Head, Leigh-Ann Pinnock, Bella Hadid dan Susan Sarandon, juga menyuarakan pesan yang sama.

Hingga Selasa, Tiktok memiliki 195.000 postingan dengan tagar “AllEyesOnRafah.”

Slogan tersebut pun menjadi trending topic di Instagram dengan 100.000 postingan serupa. Profil Rick Peppercorn

Dr Rick Pieperkorn adalah pakar kesehatan terkenal yang telah menjabat sebagai perwakilan WHO di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak tahun 2021.

Situs WHO menyebutkan Peppercorn memiliki pengalaman 30 tahun bekerja di bidang kesehatan masyarakat di Afrika, Asia dan Eropa.

Sejak 2013 hingga 2021, pria asal Belanda ini menjabat sebagai perwakilan WHO di Afghanistan.

Sebelum bergabung dengan WHO, Pieperkorn merupakan pegawai negeri sipil di Kementerian Luar Negeri Belanda (Kemenloo).

Dari tahun 2005 hingga 2013, ia mengelola program kesehatan dan HIV/AIDS di Tanzania.

Dari tahun 1996 hingga 2022, beliau menjabat sebagai ahli kesehatan dan HIV-AIDS di Kementerian Luar Negeri Belanda di Zambia dan Malawi.

Sebelumnya, khususnya pada tahun 1986 hingga 1996, Pepperkorn menjabat beberapa posisi di PBB dan pemerintahan, dan juga menjadi dokter di sebuah rumah sakit universitas di Belanda.

Ia tertarik pada bidang sistem layanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan.

Pepperkorn memproduksi film dokumenter berjudul Reformasi Kesehatan Tempat Kerja: Pengalaman Pendekatan Seluruh Sektor di Zambia, yang dirilis pada tahun 2004.

Piepkorn menerima gelar master dari Universitas Amsterdam (1986) dan satu lagi gelar master dari Universitas Johns Hopkins. Israel terus menyerang Gaza

Tank Israel mencapai pusat kota Rafah pada Selasa pekan ini.

Saksi mata melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel menguasai bundaran Al-Awda di Rafah.

Serangan Israel terhadap Rafah semakin intensif. Misalnya, pada hari yang sama, Israel melancarkan serangan udara terhadap pemukiman Tel al-Sultan, menewaskan sedikitnya 16 warga Palestina.

Sementara itu, pada Minggu (26/5/2024), Israel menyerang tenda-tenda Palestina dan membunuh puluhan warga Palestina.

“Kami mengeluarkan [dari bawah reruntuhan] anak-anak yang tubuhnya terpisah. Kami menghabisi yang muda dan yang tua,” kata Mohammed Abuassa, seorang warga Gaza yang menyaksikan serangan Israel, kepada Reuters.

Para pemimpin dunia mengutuk serangan itu dan meminta Israel untuk mengakhiri operasi di Rafah.

“Operasi ini harus dihentikan. Tidak ada zona aman bagi warga sipil Palestina di Rafah. Saya menuntut penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron melalui media sosial.

Seorang perwakilan Dewan Keamanan Nasional mengatakan bahwa Israel mempunyai “hak untuk mencari Hamas.”

Namun, ia juga menyatakan keprihatinannya atas banyaknya korban sipil.

“Israel harus mengambil semua tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan untuk melindungi penduduk sipil,” kata seorang juru bicara yang dikutip Time.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan terhadap Rafah sebagai “kesalahan tragis.”

“Kami sedang menyelidiki insiden tersebut dan akan mengambil kesimpulan karena ini adalah kebijakan kami,” kata Netanyahu saat berpidato di parlemen Israel, Senin (27/5/2024).

Militer Israel mengatakan serangan itu menargetkan kompleks Hamas di Rafah dan menewaskan dua pejabat senior Hamas.

(Tribunnews/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *