Sosok Mahasiswi Kedokteran Malang Ditransfer Uang Rp 1,6 M dari Eks Gubernur Malut

TRIBUNNEWS.COM, TERNATE – Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK) mendonasikan uang miliaran rupee kepada puluhan perempuan yang sebagian besar cantik.

Di antara puluhan perempuan yang ditangkap tersebut, terdapat tiga orang di antaranya mahasiswa kedokteran di Malang, Jawa Timur.

Jumlahnya berfluktuasi hingga miliaran rupee.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan yang digelar Kamis (1/8/2024) di Pengadilan Negeri Ternet, hanya AGK yang hadir untuk dimintai keterangan.

Seorang siswi Rp 1,6 miliar

Berdasarkan berita acara pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (BAP), Nam Maria Jessica merupakan salah satu mahasiswa kedokteran di Malang yang paling banyak menerima mutasi dari AGK.

Diketahui, ia menerima uang sebesar Rp 1.660.000.000 (Rp 1,6 miliar).

Lalu ada Aprilyanti Stella alias Haya, mahasiswa kedokteran namun diduga meninggal.

Aprilyanti Stella alias Haya, anak yatim piatu yang bersekolah kedokteran di Malang, meminta bantuan ayah saya.

“Jadi Anda mengirimkan sekitar Rs 1.100.000.000 melalui rekening Ramadhan dan Zeldi Kasuba,” kata Hakeem kepada AGK.

“Kalau tidak salah, dia sudah meninggal,” AGK menjawab pertanyaan hakim.

Selain nama tersebut adalah Nasmi, seorang mahasiswa kedokteran di Malang, yang A.G.K. Bahkan uang keluar

Ada juga nama mendiang adik Anwar Bachmid, Nasmi, Pak yang memberikan uang sejumlah Rp 216 juta, jelas Hakim.

“Iya, beliau dokter yang ahli,” kata A.G.K. Transfer uang ke lebih banyak wanita

Berdasarkan BAP, Hakim Harianta mengatakan ada beberapa perempuan yang mengambil uang dari Abdul Gani.

BAP KPK mengungkap sedikitnya 34 nama perempuan yang mengambil uang dari Abdul Ghani.

Diantaranya Adlan Almian Atok yang mendapat Rp1,6 miliar, Abel Yantistela alias Haya mendapat Rp1,1 miliar, dan Tika Mutiara Partiwi mendapat Rp537 juta.

Nama lainnya adalah Nasmi (Rs 216 juta), Rahman Albagas (Rs 591 juta), Suryani Abubakar (Rs 294 juta), dan Ayew (Rs 500 juta dalam tiga transfer).

Turut masuk nominasi Windy yang mendapat Rp 880 juta dan Vivian Nurlinda yang mendapat Rp 52 juta. Bank juga bisa menjadi pengembang

Pegawai bank cantik bernama Vivian Nurlinda Tan dan mantan perwakilan Puteri Indonesia Maluku, Gusti Chairunisa Kusumayuda pun mengaku menerima uang dari AGK.

Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus korupsi AGK di Pengadilan Negeri Ternet, Rabu (31/7/2024), dari keterangan perempuan bernama Ranni.

Sementara itu, pegawai Bank Maluku, Vivian Nurlinda Tan, dihadirkan sebagai saksi dan diterima di pengadilan pada Kamis (25/7/2024) pekan depan.

Dalam persidangan yang kesaksiannya dihadirkan pada Kamis (18/7/2024), AGK berulang kali bertemu dengan beberapa perempuan.

Terungkap dalam Berita Acara Sidang (BAP) bahwa seorang wanita ditemui sebagai pramugari yang bekerja di AGK di dalam pesawat. 

Abdul Ghani duduk di sofa

Komisi Pemberantasan Korupsi resmi menetapkan mantan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba sebagai tersangka korupsi KPK.

Senin, 18 Desember 2013 Ia terjaring operasi tangkap tangan KPK bersama beberapa orang lainnya di sebuah hotel di Batavia Selatan dan beberapa lokasi di Kota Tarnet, Maluku Utara.

Dalam penangkapan tersebut, KPK juga menyita uang tunai senilai Rp725 juta.

Dalam berita utama kasus tersebut, terungkap cara Ghani mencuri dana pemerintah.

Sebagai presiden, Ghani diduga ikut menentukan besaran partisipasi kontraktor dalam proyek infrastruktur.

KPK menemukan Gani diduga menerima uang sebesar Rp2,2 miliar.

Uang tersebut diduga digunakan untuk keperluan pribadi, seperti membayar kamar hotel dan biaya dokter gigi.

Selain menerima uang dari perusahaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga diduga melakukan jual beli properti Ghani.

Gani diduga menerima rekomendasi atau persetujuan kenaikan pangkat dari ASN di lingkungan Pemprov Maluku.

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul Potret Maria Jessica, Mahasiswa Kedokteran yang Bunuh Mantan Gubernur Maluku Utara, A.G.K. Dia menerima banyak uang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *