TRIBUNNEWS.COM – Nama Iqbal Ramadan belakangan menjadi sorotan usai ditangkap polisi saat mengikuti aksi unjuk rasa penolakan revisi undang-undang (UU) pemilu daerah di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/8). /). . 2024).
Ternyata Iqbal mempunyai keluarga yang menarik.
Ia merupakan anak seorang purnawirawan TNI berpangkat letnan jenderal dan menteri di rezim Orde Baru Moerdinho.
Sedangkan ibunya adalah penyanyi Machikai Mochtari.
Benar, ayah saya adalah seorang jenderal TNI dan pejabat tinggi pada masa Orde Baru, ujarnya dalam suratnya, Selasa (27/8/2024).
Meski terlahir dari keluarga terpandang, Iqbal merahasiakan silsilah keluarganya.
Sepanjang hidupnya, ia tidak memanfaatkan nama besar ayahnya untuk kepentingan pribadi.
Bahkan, tak pernah terpikir olehnya untuk memanfaatkan keluarganya untuk meminta bantuan pemerintah.
Ia hanya menegaskan bahwa dirinya adalah anak yang lahir dari rahim ibu pejuang.
Ibunya harus bekerja dan mencari nafkah tanpa ayahnya.
“Saya tidak akan pernah menggunakan nama besar mendiang ayah saya untuk keuntungan pribadi. Saya akan melindungi orang tua saya dengan keras.”
“Bahkan, saya berada dalam posisi yang sangat menakutkan ketika berada di depan petugas bersenjata yang menganiaya saya,” ujarnya.
Saat ditangkap Polda Metro Jaya saat aksi unjuk rasa di luar gedung DPR, ia merasa menjadi bagian dari komunitas kecil.
“Saya hanya ingin mengetahui satu hal. Bagaimana rasanya menjadi anggota masyarakat kecil yang ditangkap dan ditahan oleh aparat keamanan karena menuntut haknya. Hak untuk bebas dari penyiksaan adalah hak setiap anak di Georgia. .” Sebuah bangsa di muka bumi,” ujarnya.
Iqbal menjelaskan, dirinya bukanlah anak yang hidup dalam kemewahan dan kekuasaan.
Akbal berjuang melawan ketidakadilan sejak kecil.
Menurutnya, sang ibu selalu menanamkan nilai keadilan dan kasih sayang.
Harapan terbesar ibunya, lanjut Iqbal, adalah agar ia mampu berkontribusi kembali kepada masyarakat dan mendukung mereka yang terpinggirkan.
Sementara yang lain mengejar karir dengan menggunakan nama orang tua mereka, ada banyak orang tua dan generasi muda yang mengalami kesulitan.
“Cari pekerjaan untuk membiayai pendidikanmu, menghidupi keluargamu, dan bertahan hidup suatu hari nanti.”
Sedangkan dari pihak keluarga, Iqbal menegaskan, ini adalah nasib yang tidak bisa dihindarinya.
“Takdir memilih saya untuk dilahirkan sebagai jenderal TNI dan pengamen desa asal Sulawesi. Takdir ini tidak bisa saya tolak,” ujarnya.
Diketahui, Iqbal saat ini bekerja sebagai asisten pengacara publik di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Jakarta.
Ia merupakan salah satu korban dugaan kekerasan saat aksi unjuk rasa di sekitar gedung DPR, Kamis pekan lalu.
Saat massa berusaha mendobrak pagar besi dan masuk ke halaman, Iqbal yang khawatir akan keselamatannya berusaha bersembunyi.
“Saat saya baru bergerak menuju area Gedung DPR, tiba-tiba ada pelemparan batu di antara petugas dan massa,” kata Iqbal saat ditemui Polda Metro Jaya, Jumat (23/8/2024), Kompas.com dilaporkan. .
Demi melindungi dirinya, Iqbal menghampiri petugas berseragam tersebut dan meminta bantuan.
Namun keadaan bertambah buruk ketika petugas berpakaian preman menyuruhnya duduk dan meminta Iqbal melepas celananya.
Hal ini juga menimbulkan tuduhan kekerasan yang tidak perlu.
Sebelumnya, penyanyi Machika Mokhtar menginformasikan kondisi putranya yang ditangkap pihak berwenang saat aksi protes.
Machika menjelaskan, putranya dipukuli dan dipukuli oleh orang yang tidak jujur. Bahkan, kaki Iqbal patah dan hidungnya patah.
Machika tidak bertemu dengan putranya selama hampir 24 jam setelah ia mengikuti aksi unjuk rasa di depan gedung RHC.
“Saya dipukul pakai sepatu oleh tentara. Makanya kaki anak saya bengkak,” ujarnya di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Jumat pekan lalu.
“Kemudian mereka meninju hidungnya, memukul wajahnya dengan sepatu tentara,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Reynas Abdila/Bayu Indra Permana, Kompas.com/Baharudin Al Farisi)