Sosok Indra Jafar, Namanya Tertulis di Edaran Flyer Eks Kapolri soal Kasus Vina, Diganti Adi Vivid

TRIBUNNEWS.COM – Nama Indra Jafar yang menjabat Kapolres Cirebon terlibat dalam kasus meninggalnya Vina.

Dalam lalat yang berputar-putar itu, tertulis nama perwira yang kini berpangkat bintang satu, Brigadir Jenderal, di bahunya.

Rumor tersebut disebut-sebut memuat pernyataan mantan Kapolri Jenderal (Purn) Dai Bakhtiar.

Purnawirawan Jenderal Dai Bakhtiar dalam tulisan tersebut merujuk pada masa kepemimpinan Kapolres Cirebon saat terjadinya pembunuhan Eki dan Vina Cirebon pada 27 Agustus 2016.

Indra Jafar dikabarkan merupakan Kapolres Cirebon yang saat itu membawahi AKBP.

Kemudian, pada Oktober 2016, pengadilan memutuskan Eki dan Vina bersalah atas pembunuhan.

Baru pada Desember 2016, putra mantan Kapolri Dai Bakhtiar, Adi Vivid Agustadi yang saat itu menjabat AKBP, dimutasi ke Kapolres Kota Cirebon.

“Saat Adi Vivid menjabat Kapolres Kota Cirebon, kasusnya diambil oleh Polda Jabar dan perkaranya diputuskan di Pengadilan Negeri, sehingga posisi DPO sudah ada di Polda Jabar,” Da . katanya. ‘i Bachtiar, dikutip Tribuncirebon.com, Minggu (9/6/2024).

Lantas siapakah Indra Jafar, polisi yang sempat dikaitkan dengan media? Kilas balik Indra Jafar

Indra Jafar menjelaskan sifat kejahatan yang dilakukannya di masa lalu.

Ia mengatakan Vina dan Eki biasa jalan-jalan bersama teman geng motornya.

Sesampainya di SMP Negeri 11 Kota Cirebon, ia dilempari batu oleh sekelompok pengendara sepeda motor.

Untuk mengejar. Geng motor berhasil melempar sepeda motor yang dikendarai Ekki dan Vina hingga terjatuh.

Para preman itu bergantian menghajar Eki dan Vina hingga terluka parah.

Mereka sependapat dengan Vina.

Saat korban meninggal, mereka membuangnya ke sungai.

“Pikiran pertama saat itu adalah bahwa itu adalah kecelakaan lalu lintas. Nanti kami mendapat informasi dari kru bahwa korban tidak mengalami kecelakaan,” kata Indra Jafar yang dikutip Kompas.com.

Polisi telah menangkap 8 dari 11 orang yang membunuh Vina dan memperkosanya.

7 orang di antaranya divonis penjara seumur hidup, sedangkan satu pelaku divonis 8 tahun penjara.

Tiga orang lagi, Dani (28), Andi (31), dan Peggy (30), masih buron.

Dulunya masih menjabat sebagai AKBP, kini karier Indra Jafar menanjak.

Di pundak Indra Jafar kini ada bintang.

Di Polri, ia kini berpangkat Brigjen Polisi atau Brigjen Polisi.

Lalu siapakah Indra Jafar? Berikut biografi dan biografi Indra Jafar seperti dikutip dari TribunnewsWiki. Gambar Indra Jafar

Di Polri, Brigjen Indra Jafar menjabat Kepala Badan Progar Polri Rojianstra Sops.

Jenderal bintang satu itu menjabat sejak Januari 2024.

Semasa karirnya, Brigjen Indra Jafar juga pernah menjabat sebagai Kapolres di Resor Cirebon (Kapoles).

Saat itu, Indra Jafar didakwa melakukan pembunuhan terhadap Vina Cirebon pada tahun 2016.

Saat itu Indra Jafar masih memimpin AKBP. Indra Jafar yang pernah menjabat Kapolres Jakarta Selatan menjabat sebagai Kompol.  Dia kini menjadi jenderal bintang satu. (Tribunnews.com)

Brigjen Indra juga mengejutkan masyarakat dengan menjadi muazin pada salat Jumat Aksi 212 atau Aksi 2 Desember 2017.

Kisah Brigjen Indra Jafar juga tak main-main.

Pejabat asal Malang tersebut menjadi pemimpin upacara penurunan bendera HUT RI ke-72.

Kehidupan pribadi dan pendidikan

Brigjen Indra Jafar lahir di Kota Malang, Jawa Timur pada 16 April 1974.

Indra Jafar menganut Islam.

Beliau merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) pada tahun 1995.

Di Akpol, Indra Jafar satu angkatan dengan Irjen Polisi. Dr. H. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum. Kabag Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menjelaskan pengamanan Piala Dunia U-17 2023 (dok: LOC Indonesia).

Beberapa kursus kepolisian yang pernah diikutinya antara lain Dikjur Das PA Intel (1996), Dikjurdas Perwira Lantas (1997) dan Jur Lan PA Reg Ident lalu (1998), PTIK (2006) dan Sespimmen (2012).

Indra sendiri menyandang gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia (UI).

Selain itu, ia menyelesaikan gelar master di bidang ilmu kepolisian di sekolah yang sama.

Nama lengkap dan pangkatnya adalah Brigadir Jenderal Paul. Indra Jafar, S.H., S.I.K., M.Si. Perjalanan bisnis

Tugas Brigjen Indra Jafar adalah di kepolisian Indonesia.

Berbagai posisi di Korps Bhajangkara pernah disandangnya.

Indra Jafar memulai karirnya sebagai Kapolres Hulu Sungai Tengah, Polda Kalimantan Selatan pada tahun 1996.

Sejak itu, karyanya terus berkembang.

Ia diketahui pernah menduduki jabatan seperti Kasatlantas Polres Metro Jakarta Timur (2006), Kasubdit Satlantas Polda Metro Jaya (2009), dan Wakil Kepala Ditlantas PJR Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Otoritas. , Satuan PJR Satlantas Polda Metro Jaya (2008).

Selain itu, Indra Jaafar juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Kasibpkb Ditlantas Polda Metro Jaya (2009), Koorspripim Polda Metro Jaya (2011) dan Pamen Polda Metro Jaya (2012).

Tak sampai disitu saja, Kapolda Sulawesi Tengah (2012), Kapolda Ditlantas Polda Metro Jaya (2012), Kepala Cabang Dikyasa (2012), Ditlantas Polda Sulteng (2012) dan Jawa Barat. Kapolda (2013)

Pada tahun 2014, Indra diangkat menjadi Kepala Direktorat Lalu Lintas PJR Polda Jabar.

Pada tahun yang sama, ia dimutasi menjadi Kasubdit Bupati Ditlantas Polda Jabar.

Dua tahun kemudian, Brigjen Indra Jafar diangkat menjadi Kapolres Kota Cirebon.

Ia kemudian diangkat menjadi Wakil Direktur Perhubungan Polda Metro Jaya pada tahun 2016.

Pada tahun 2017, Indra Jafar dipercaya mengisi posisi Polda Jatim dan Kapropam.

Setahun kemudian, ia diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Selatan.  Indra Jafar yang saat menjabat Kapolres Metro Jakarta Selatan kini menduduki jabatan Kapolres Bintang Satu. (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Pada tahun 2019, Jenderal bintang satu asal Malang ini dilantik menjadi Kasubdit Yamanopsrek Ditkamsel Korlantas Pori.

Pada tahun 2014 lalu Brigjen Indra Jafar dilantik menjadi Kapolsek Rojianstra Sops. Biodata

Nama : Indra Jafar

Tempat dan tanggal lahir : Malang, Jawa Timur, 16 April 1974

Islam

Pekerjaan: Petugas polisi

Pangkat: Brigadir Jenderal

Pasangan:- 

Anak:-

Lulusan Akademi Kepolisian: 1995

Instagram:- 

Facebook:- 

Twitter/H:-

YouTube: – Komentar mantan Kapolri ini banyak beredar

Nama Kapolri, Jenderal Polisi (Purn) Dai Bakhtiar dan keluarganya terlibat dalam pembunuhan Vina Devi Arcita atau Vina Cirebon dan Eki di Cirebon pada tahun 2016.

Tuduhan tersebut mencoreng nama baik mantan kepala polisi Tanah Air dan keluarganya.

Penjelasan Dai Bakhtiar pun menyebar bak api di kalangan warga desa di Kabupaten Indramayu.

Penyiar menjelaskan, berdasarkan hasil penelusuran media dan pemeriksaan multi-level, ditemukan informasi yang tidak sepenuhnya sesuai dengan pemberitaan media.

Dai Bakhtiar membeberkan beberapa fakta yang patut diketahui masyarakat.

1. Saat peristiwa pembunuhan terjadi, Kapolres Kota Cirebon dijabat AKBP Indra Jafar

Saat pembunuhan Eki dan Vina Cirebon terjadi pada 27 Agustus 2016, Kapolres Cirebon saat itu adalah Indra Jafar yang saat itu membawahi AKBP.

Kasus yang sebelumnya ditangani Polres Cirebon Kota ini kemudian dilimpahkan ke Polda Jabar sehingga berkas perkara dan tersangka tidak lagi berada di Polres Cirebon Kota.

 Pada Oktober 2016, pengadilan memutuskan Eki dan Vina bersalah atas pembunuhan.

Baru pada Desember 2016, putra Dai Bakhtiar, Adi Vivid Agustadi, yang saat itu menjabat sebagai penanggung jawab AKBP, digantikan sebagai Kapolres Kota Cirebon.

“Saat Adi Vivid menjabat Kapolres Kota Cirebon, kasusnya diambil oleh Polda Jabar dan perkaranya diputuskan di Pengadilan Negeri, sehingga posisi DPO sudah ada di Polda Jabar,” Da . katanya. ‘i Bachtiar, dikutip Tribuncirebon.com, Minggu (9/6/2024).

2. Anak Adi Vivid yang disebut pelaku saat kejadian masih berusia 2 tahun.

Sebaliknya, kembali beredar video viral di media sosial tentang pelaku Alif Bakhtiar yang mengaku sebagai anak Adi Vivid.

Saat itu, putranya Adi Vivid masih berusia 2 tahun, hanya ditolak penonton.

3. Cucu Dai Bakhtiar, Andika, tidak pernah tinggal di Cirebon

Karena sempat heboh di kalangan rekan-rekan di internet, kembali muncul cerita bahwa pelakunya adalah anak dari Nina Agustina (anak pertama Dai Bakhtiar).

Nina Agustina menjabat Bupati Indramayu sejak 2022.

Sedangkan Andika, putranya, pada tahun 2016 masih duduk di bangku kelas dua SMA di Jakarta.

Kemudian selesaikan pelatihannya dan masuk Akademi Kepolisian pada tahun 2022.

“Andika belum pernah tinggal di Kota Cirebon,” kata penyiar itu dalam keterangannya.

Kasus pembunuhan Eki dan Vina diketahui menyedot perhatian publik, apalagi diangkat menjadi film di layar lebar.

Hal inilah yang membuat banyak penggunanya berpikir dan mencontoh Brigjen Paul Adi Vivid Agustadi yang saat ini menjabat Wakapolda DIY.

Selain itu, Adi Vivid merupakan satu-satunya polisi yang sukses, selain merupakan anak dari mantan Kapolri, Adi Vivid merupakan salah satu polisi termuda di kelasnya.

Ia juga pernah menjabat sebagai Asisten Presiden RI Joko Widodo sehingga sangat menarik untuk dijelaskan, apalagi dengan bumbu dan tambahan lain yang tidak benar.

“Karena apa yang disampaikan dalam kasus ini tidak sesuai dengan kenyataan dan cenderung mencemarkan nama baik atau mencemarkan nama baik seseorang, maka ada baiknya berita-berita yang salah di media sosial tersebut dikoreksi. Tidak ada maksudnya lagi, terima kasih,” tulis Dai Bakhtiar.(*)

(Tribunnews.com/Chrysnha) (TribunJabar.id, Handika Rahman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *