TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hari ini, Kamis (14/11/2024), Indonesia kedatangan tamu istimewa yakni Jensen Huang yang merupakan pendiri dan CEO Nvidia.
Kedatangan pria dengan harta Rp 2 triliun dan dinobatkan sebagai orang terkaya ke-9 dunia versi Forbes ini menjadi pembicara terkemuka (keynote speaker) pada acara AI Day di Indonesia.
Pimpinan teknologi multinasional yang dikenal sebagai pemimpin kartu grafis dan AI di industri komputasi ini juga bertemu dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Huang dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia dengan menganggarkan anggaran pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bekerja sama dengan Indosat untuk membangun negara AI Indonesia.
Gedung tersebut akan berlokasi di Solo Techno Park dengan nilai investasi US$ 200 juta atau Rp 3 triliun.
Jensen Huang diketahui lahir di Taiwan pada tahun 1963, saat masih kecil ia pindah bersama keluarganya ke Amerika Serikat.
Setelah menerima gelar sarjana teknik elektro dari Oregon State University, Huang memperoleh gelar master di kampus yang sama Universitas Stanford dan mendirikan Nvidia pada tahun 1993 bersama dua rekannya.
Di bawah kepemimpinan Huang, Nvidia telah berkembang dari pembuat kartu grafis di PC gaming menjadi pemain utama dalam komputasi berbasis Graphics Processing Unit (GPU) untuk kecerdasan buatan, pusat data, dan mobilitas otonom.
Huang dikenal karena visi jangka panjangnya tentang kekuatan GPU, yang awalnya hanya digunakan untuk rendering grafis, namun kini juga memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi AI dan pembelajaran mendalam.
Gaya kepemimpinan Huang yang visioner dan inovatif membawa Nvidia meraih kapitalisasi pasar yang besar dan menjadikannya perusahaan besar di era AI.
Diketahui, Nvidia pada pekan lalu tepatnya Kamis (11/7/2024) mengumumkan terhenti di titik tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan harga saham ini menjadikan Nvidia sebagai perusahaan pertama dalam sejarah yang melampaui nilai pasar US$3,6 triliun atau setara Rp 56 triliun.
Nvidia diketahui berhasil menyalip Apple sebagai perusahaan paling bernilai kedua di dunia.
Namun, delapan tahun lalu harga sahamnya kurang dari satu persen dari harga saat ini.
CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan kenaikan saham perusahaannya didorong oleh meningkatnya permintaan prosesor grafis (GPU) yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Permintaan chip AI di pusat data mendorong Nvidia membukukan penjualan sebesar $11 miliar pada kuartal tersebut, mengalahkan perkiraan analis sebesar $7,15 miliar.
“Poin yang lebih kecil adalah AI generatif,” kata Huang dalam wawancara dengan CNBC.
“Dia benar-benar diperlakukan seperti bintang rock,” kata analis teknikal Bob O’Donnell.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan Huang seperti “Taylor Swift-nya teknologi” ketika dia menanggapi pengikut media sosial yang tidak tahu siapa Huang.
Huang berada di garis depan dalam booming teknologi. Kemunculannya bertepatan dengan kehadiran Nvidia sebagai perancang chip AI terkemuka. Dia dulunya adalah seorang tukang cuci
Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, dia bekerja di Denny’s, mulai sebagai pencuci piring hingga akhirnya menjadi server.
Profil LinkedIn ini menampilkan Jensen Huang yang mencatat karir pertamanya dari tahun 1978 hingga 1983.
Dalam obrolan santai dengan CEO Stripe Patrick Collison, Jensen Huang menyebutkan berbagai pekerjaan yang dia jalani ketika dia masih muda.
“Orang tua saya tidak kaya, tapi mereka mengajari saya nilai kerja keras,” kata Patrick Huang, dalam Economic Times, Agustus lalu.
Pekerjaan awalnya di Denny’s mengajarkannya disiplin dan ketahanan, membentuk etos kerja dan gaya kepemimpinannya.
Sejarah terbentuknya Nvidia bersama Christopher Malachowsky dan Curtis Priem disaksikan saat ia berusia tiga puluh tahun. Suka sekali dengan jaket kulitnya
Jensen Huang diketahui mengenakan mantel bulu berwarna hitam.
Ia tidak menjelaskan secara spesifik mengapa ia memilih jaket kulit hitam yang menjadi ikon tersebut, apalagi perusahaan teknologi Cius lainnya terkenal dengan hoodies hitam dan turtleneck.
Huang menyebutkan dalam wawancara bahwa istri dan putrinya bertanggung jawab atas gayanya saat ini.
Jensen mengumumkan Blackwell B200, data center dan GPU AI terbaru penerus Hopper H100 dan GH200. Berkat Hopper, Huang terlihat mengenakan mantel bulu Tom Ford.
Juru bicara Nvidia menceritakan bahwa Huang telah mengenakan jaket kulit selama lebih dari dua dekade.
Jaket kulit terbaru koleksi Tom Ford 2023 dibanderol dengan harga US$9000 atau Rp 143 juta.
Ia bahkan mengenakan jaket kulit saat berkunjung ke Singapura yang udaranya lembab.
“Jaket kulit bisa berarti: Anda ingin melanggar aturan, melakukan sesuatu yang berbeda, dan menantang status quo,” kata Sera Murphy dari Style Fashion.
“Gaya khas Jensen memberikan kesan kasual dan mudah didekati,” tambahnya.