TRIBUNNEWS.COM – 8 pertandingan teratas Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman terungkap yang paling penting. Seorang bocah enam belas tahun asal Spanyol bernama Lamine Yamal menanggapi dengan lantang ejekan kiper kondang Der Panzer.
Spanyol akan menghadapi Jerman di babak perempat final Euro 2024. Kedua tim akan bertemu di Mercedes Benz Arena Stuttgart pada Jumat (4/7/2024) pukul 23:00 WIB.
Legenda Jerman Jens Lehmann baru-baru ini menyebut Spanyol sebagai tim yang terdiri dari anak-anak muda yang belum berpengalaman.
Lamine Yamal bertekad membuktikan perkataan Lehmann salah. Lamine Yamal dari Spanyol (kiri) dan gelandang Georgia Luka Gagnidze berebut bola selama pertandingan sepak bola kualifikasi putaran pertama Grup A UEFA Euro 2024 antara Georgia dan Spanyol di Tbilisi pada 8 September 2023 (Vano SHLAMOV/AFP)
Laga antara Spanyol dan Jerman jelas bisa disebut sebagai final dini hari. Pasalnya, kedua tim sama-sama difavoritkan untuk meraih gelar juara liga.
Spanyol sejauh ini bagus. Dalam empat laga yang dilakoninya, Spanyol selalu menang. Spanyol juga mencetak total sembilan gol dan hanya kebobolan satu gol.
Awal pekan ini, Lehmann membuat pernyataan kontroversial yang menyebut Spanyol adalah sekelompok anak muda yang tidak berpengalaman.
Dasarnya adalah tinggi badan yang dimilikinya, serta usia sang pemain yang masih sangat muda.
“Kami melihat hasil bagus yang diraih, tidak diragukan lagi, di babak penyisihan grup,” kata Lehmann seperti dikutip situs internasional GOAL.
“Secara teknis mereka mungkin lebih baik dari kita, tapi mereka pendek dan tidak berpengalaman, mereka hanyalah sekelompok anak-anak.
“Mereka mempunyai pemain-pemain yang sangat muda, belum punya pengalaman internasional.”
Lamine Yamal menanggapi pernyataan Lehmann.
Bek muda Barcelona itu bertekad menjadikan perkataan Lehmann sebagai motivasi untuk mengalahkan Jerman.
“Ya, kami mengatakan semua hal ini membantu kami terlihat lebih termotivasi,” kata Yamal.
“Akhirnya apa yang akan dia katakan, dia orang Jerman, dia ingin membantu timnya, tapi ya, akan terlihat di lapangan bahwa kami akan menunjukkan bahwa kami kecil dan tidak berpengalaman”.
Dari segi rekor pertandingan, Timnas Jerman punya rekor sedikit lebih tinggi dibandingkan Spanyol.
Spanyol dan Jerman sudah bertemu sebanyak 26 kali. Hasilnya, Jerman menang sembilan kali, imbang sembilan kali, dan kalah delapan kali.
Namun jika berbicara di turnamen besar, baik Piala Dunia maupun Euro, Der Panzer belum pernah mengalahkan Spanyol selama 36 tahun.
Terakhir kali Spanyol tumbang di kaki Der Panzer adalah pada babak semifinal Piala Eropa pada 1988 saat Jerman mengalahkan Spanyol 2-0 berkat dua gol Rudi Voller.
Bahkan, sejak itu Jerman selalu kalah dari Spanyol jika bertemu di kompetisi resmi. Der Panzer kalah dari Spanyol di semifinal Piala Dunia 2010 dan final Euro 2008.
Jerman juga menderita kekalahan 0-6 dari La Furia Roja pada laga Liga Nasional empat tahun lalu.
(Tribunnews.com/Giri)