TRIBUNNEWS.COM – Peristiwa menarik mewarnai karier Mikel Arteta sejak menjadi pelatih Arsenal pada Desember 2019.
Berbagai perubahan positif terlihat di Arsenal sejak dilatih Arteta selama hampir lima tahun.
Mulai dari identitas tim, gaya bermain, mentalitas tim, hingga kedekatan suporter, ada buktinya.
Hanya saja Arteta masih belum bisa mempersembahkan gelar terpenting kepada fans Arsenal.
Kegagalan meraih gelar juara Liga Inggris dalam dua musim terakhir jelas menjadi sebuah penyesalan.
Meski demikian, hal tersebut tidak menampik fakta bahwa Arteta telah menjadikan Arsenal tim yang lebih baik.
Hal itu dibuktikan dengan dua rekor luar biasa yang dibukukan Arsenal sejak Arteta menanganinya. Saat bek Arsenal Jurrien Timber mencetak gol ke gawang Manchester United pada pekan ke-14 Liga Inggris di Emirates Stadium, Kamis dini hari (5/12/2024) WIB. (Twitter @Arsenal_FRA)
Pengamatan pertama menyangkut kekuatan Arsenal melawan enam tim terbesar di kompetisi Liga Inggris.
Arsenal yang dulunya sering kalah dari enam tim, kini sudah jarang merasakan hal serupa.
Menurut TNT Sports, Arsenal belum pernah merasakan kekalahan dalam 16 pertandingan terakhirnya saat menghadapi enam besar.
Enam tim besar yang dimaksud adalah Manchester City, Manchester United, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham.
Kelima klub ini bisa dikatakan belum menemukan resep jitu untuk mengalahkan Arsenal sejak musim lalu.
Musim lalu, tidak satu pun dari lima klub yang mengalahkan Arsenal di kandang dan tandang.
Sementara itu, Arsenal sudah menghadapi enam besar musim ini dan masih belum terkalahkan.
Tottenham telah bertemu dua kali dalam pertandingan kandang dan tandang, Arsenal telah mengalahkan rival sekota mereka dua kali.
Kemudian, saat menghadapi Manchester United, Arsenal pun memberikan kekalahan menyakitkan bagi Setan Merah. Ekspresi Mikel Arteta usai kemenangan 0-6 Arsenal atas Sheffield United di Bramall Lane, Selasa (3/05/2024). (Twitter @ArsenalBuzzCom)
Hasil positif pun diraih Arsenal dalam lawatan kandangnya ke Manchester City dan Chelsea, di mana Meriam London berhasil meraih satu poin.
Bahkan, Arsenal nyaris mencuri total poin jika tak peduli di penghujung laga melawan kedua tim, yang berujung pada kebobolan satu gol.
Sebaliknya, melawan Liverpool yang selalu tampil gemilang musim ini, Arsenal nyaris meraih kemenangan, hingga pada akhirnya hanya mendapat satu poin setelah mendapat gol di menit-menit kritis.
Melihat rentetan hasil positif yang diraih Arsenal setiap menghadapi tim enam besar menjadi pertanda kiprah Meriam London di bawah asuhan Arteta.
Menghitung hari, Arsenal tidak terkalahkan selama 630 hari melawan raksasa Liga Inggris.
Jika mereka bisa melanjutkan tren positifnya melawan enam besar dan kemudian membalikkannya dengan hasil positif melawan tim-tim yang tidak terduga, maka peluang Arsenal untuk meraih gelar besar, termasuk Liga Inggris, akan terbuka kembali.
Di sisi lain, jika Arsenal terus-menerus tersandung melawan tim-tim yang seharusnya dikalahkan di momen-momen krusial, hasil akhirnya akan sama, membuat diri mereka sendiri kelaparan untuk meraih gelar juara.
Hal inilah yang perlu diperbaiki oleh Arsenal jika memang ingin menjuarai kompetisi seberat Premier League.
Kemudian, setelah penampilan impresif kedua Arsenal di era Arteta, mereka membahas laporan bagus mereka melawan tim London tersebut.
Mulai musim 2022/2023, Arsenal menjadi tim yang mencetak poin terbanyak di seluruh derby London.
Hingga pertengahan musim ini, Arsenal berhasil mencetak tak kurang dari 73 poin setiap menghadapi tim asal London itu, baik itu Chelsea, Tottenham, Crystal Palace, Brentford, West Ham, maupun Fulham.
Dominasi Arsenal setiap kali menghadapi tim dari kota yang sama juga semakin mempertegas status Meriam London sebagai raja London.
Memenangkan laga derby tentu membawa kebanggaan dan kepuasan tersendiri bagi tim mana pun.
Termasuk Arsenal asuhan Arteta yang selalu mendominasi setiap kali menghadapi tim asal London tersebut, baik kandang maupun tandang.
Namun sekali lagi, statistik mata ini tidak akan pernah sempurna jika Arsenal tidak memenangkan gelar terpenting Liga Premier.
Apalagi, Arteta mengeluarkan banyak uang untuk transfer agar bisa menjadi tim yang diinginkannya saat ini.
Lumayan juga berbagai tekanan terus menerus dilontarkan kepada Arteta agar bisa segera meraih gelar besar bagi timnya.
Dan musim ini, yang merupakan musim kelimanya di Arsenal, akan menjadi peluang taruhan bagi Arteta sebagai pelatih.
Jika meraih gelar besar, apa yang diraih Arteta selama menangani Arsenal akan terbayar lunas.
Sebaliknya, jika gagal lagi, tekanan lebih besar akan dirasakan Arteta di akhir musim.
Dari tabel Liga Inggris, Arsenal yang berada di peringkat kedua dengan 43 poin masih tertinggal empat poin dari pemuncak klasemen Liverpool.
Dengan 17 pertandingan tersisa musim ini, Arsenal harus lebih konsisten dalam meraih kemenangan karena mereka berharap bisa mengalahkan rival mereka dan menobatkan mereka sebagai juara Liga Premier di akhir musim.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)