TRIBUNNEWS.COM – Kelakuan Mikel Arteta saat Arsenal mendapat kartu merah saat musim latihan membuat Meriam London didiskualifikasi berlaga di Liga Inggris.
Tadi malam (19/10/2024) Sabtu (19/10/2024) bersinar kemenangan pertama Arsenal tahun ini.
Ini seperti jatuh dari tangga. Ini adalah metafora untuk kesengsaraan Bournemouth dan Arsenal.
Ya Arsenal tampak mendapat masalah usai mengalahkan Bournemouth di pekan ke-8 Liga Inggris.
Arsenal kalah 2-0 dari Bournemouth di Vitality Stadium.
Pada menit ke-30 pertandingan, wasit William Lintasa memberikan kartu merah dan Arsenal menang.
Awalnya wasit memberi Lintasa kartu kuning sebelum mengambil keputusan.
Setelah melihat pengumuman VAR, wasit mengubah warna kartunya menjadi merah agar Lintasar bisa keluar.
Kepergian Lintasa jelas menjadi pukulan telak bagi Arsenal yang masih menyisakan 10 pertandingan lagi musim ini.
Sayangnya, Arsenal akan bermain selama 60 menit dengan 10 pemain pada pertandingan ini.
Perjuangan Arsenal membendung serangan Bournemouth runtuh di 20 menit terakhir.
Pada menit ke-70, Bournemouth hanya bisa mencetak gol melalui pemain unggulannya.
Memanfaatkan sepak pojok, Ryan Christie mencetak tembakan bagus ke gawang Arsenal.
Gol Ryan Christie membuat Bournemouth putus asa mencari gol keduanya ke gawang Arsenal.
Bournemouth berharap bisa mencetak gol kedua pada menit ke-79.
Justin Kluivert mencatatkan namanya di papan skor, mengambil jeda melalui tendangan penalti.
Pada laga Bournemouth kontra Arsenal, tim tamu menang 2-0.
Untuk Arsenal Kekalahan ini sungguh menyakitkan mengingat apa yang terjadi saat melawan Bournemouth. Wiliam Lintasa menerima kartu merah pertamanya di Vitality Stadium, Sabtu (19/10/2024) melawan Bournemouth. (twitter/afcstuff)
Di atas kertas, Arsenal seharusnya bisa meraih tiga poin dengan mudah bersama tim ini.
Bahkan, Arsenal harus merelakan kemenangan pertamanya musim ini.
Absennya Martin Odegaard dan Bukayo Saka serta pemecatan Lintasa membuat Arsenal tak berdaya di kompetisi ini.
Setelah mengalahkan Bournemouth, Arsenal kehilangan kesempatan untuk merebut posisi teratas dari Liverpool.
Jika bisa memenangkan pertandingan ini, Arsenal seharusnya bisa duduk nyaman di puncak klasemen.
Dengan 20 poin, Arsenal setidaknya unggul dua poin dari Liverpool dan unggul tiga poin dari Manchester City.
Namun harapan itu pupus saat Arsenal pulang ke Bournemouth tanpa gol.
Saat ini Arsenal berada di peringkat ketiga dengan 17 poin.
Jika Liverpool dan Manchester City menang malam ini, jarak antara dua tim teratas dan Arsenal bisa semakin lebar.
Kekalahan dari Arsenal tentu merupakan kekalahan untuk mencapai puncak. Striker Manchester City Savinho bermain melawan striker Arsenal Leandro Tross pada WIB Minggu malam (22/9/2024) pekan kelima Liga Inggris. (Twitter @ManCity)
Indikator kedua berkaitan dengan kebiasaan Arsenal mengoleksi kartu merah di Liga Inggris.
Musim ini saja, Arsenal menjadi tim dengan kartu merah terbanyak sebanyak tiga kali.
Patut digarisbawahi fakta bahwa Arsenal telah menerima tiga kartu merah dalam delapan pertandingan.
Apalagi jika tujuan Arsenal menjadi juara Liga Inggris tahun ini, jelas berbahaya.
Sebelum Lintasa, Declan Rice dan Leandro Trossard adalah dua pemain Arsenal yang mendapat kartu merah masing-masing saat melawan Brighton dan Manchester City.
Khusus untuk Lintasa. Kartu merahnya melawan Bournemouth berarti dia akan melewatkan pertandingan Liverpool melawan Arsenal minggu depan.
Ini merupakan kerugian besar bagi Arsenal yang jelas sangat berambisi meraih gelar juara.
Lebih dari itu, Tiga kartu merah Arsenal tahun ini terlalu mahal.
Arsenal tidak terkalahkan dalam tiga pertandingan liga karena kartu merah.
Jika dicermati, di bawah asuhan Mikel Arteta, Arsenal suka mengoleksi kartu merah bagus atau bahkan kontroversial. Usai laga Liga Inggris antara Arsenal melawan West Ham United di Emirates Stadium London pada 28 Desember 2023, West Ham United kalah 2-0 dari Arsenal. (HENRY NICHOLLS/AFP)
Para pemain Arsenal setidaknya telah menerima 18 kartu merah selama Arteta menjabat sejak akhir 2019.
Banyaknya kartu merah yang didapat Arsenal sebenarnya juga harus dimanfaatkan dengan bijak, terutama oleh Arteta.
Sebab banyaknya kartu merah merugikan tim jika ingin bertanding.
Banyak pihak yang mencibir Arsenal yang tak pantas menjuarai Liga Inggris karena isu tak ada gunanya.
“Kurangnya disiplin Arsenal dimulai dari manajernya. Karakternya tercermin di lapangan. Catatan disiplin mereka bukanlah suatu kebetulan,” tulis salah satu netizen di BBC News.
“Arsenal tidak akan pernah memenangkan Liga Premier di bawah Arteta. Mereka putus asa dan tidak bisa memenangkan pertandingan seperti ini,” sahut yang lain.
“Di Arsenal, jelas ada masalah dengan kedisiplinan manajer dan pemain. Mereka tampil bagus dan bisa menjadi juara, tapi ini kelemahan mereka,” imbuhnya.
Beberapa perkataan tersebut tidak boleh dianggap enteng oleh Arsenal.
Salah satunya adalah ketidakpedulian pemainnya yang bisa berujung pada kartu merah seperti kartu merah Saliba saat melawan Bournemouth.
Karena hukuman kartu merah, saya yakin Arsenal akan sulit meraih hasil terbaik hingga menjadi juara.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)