Sorotan Hasil Liga Champions Munchen vs Real Madrid, Toni Kroos Maestro!

TRIBUNNEWS.COM – Hasil Leg Pertama Semifinal Liga Champions Bayern Munich v Real Madrid Fokus pada Toni Kroos.

Melalui dua gol Vinicius Junior (24′, 83′), Real Madrid bermain imbang dengan Bayern Munich 2:2 pada Rabu (5 Januari 2024) di Allianz Arena.

Sedangkan Bayern Munich mencetak dua gol melalui Leroy Sane (53′) dan Harry Kane dari titik penalti.

Penampilan impresif Toni Kroos di lini tengah Real Madrid bukanlah hal baru dan kontroversial, namun meski sudah berusia tiga puluhan, ia tetap mampu tampil maksimal.

Gol Vinicius Junior pada menit ke-23 merupakan karya Toni Cruz. Gelandang Real Madrid Toni Cruz bereaksi dengan striker Real Madrid Vinicius Jr. selama pertandingan sepak bola Liga Spanyol antara Girona FC dan Real Madrid CF di Stadion Montelivi pada 30 September 2023 di Girona. (AFP/Joseph Lago)

Umpan super visionernya berhasil menembus pertahanan Munich. Ya, hal itu kembali terjadi dengan umpan khasnya, Kroos melihat rekannya mencari ruang kosong di barisan depan dan memberikan umpan lompat antar pemain lawan.

Dia melakukannya dari lini tengah ketika Vinicius melihat ruang untuk dieksploitasi di kotak 16 yard Bayern Munich.

“Gol pertama kami tercipta berkat umpan ajaib Toni Kroos,” komentar Rodrigo usai laga seperti dikutip dari laman UEFA.

“Dia benar-benar seorang maestro, bakat yang ingin dilihat orang-orang dan kami semua senang bermain dengannya,” lanjutnya.

Selain Rodrigo, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti juga memberikan komentar positif terhadap Toni Kroos.

Berkat pemain Jerman ini, lini tengah Real Madrid lebih terorganisir dan mampu meredam serangan lawan sebelum memasuki sepertiga akhir lapangan.

“Dengan bantuan Kroos, kami mengontrol bola dengan baik dan Bayern tidak terlalu menekan dalam penguasaan bola,” kata Ancelotti.

“Kami pikir mereka akan bermain di depan dan ternyata berhasil, Toni dan Vinicius mencetak gol pertama. Umpan bagus, penyelesaian bagus,” puji mantan pelatih AC Milan itu. Profil Tony Cruz

Bundesliga mengatakan Toni Kroos adalah ciptaan mereka.

Toni lahir di Jerman dan tumbuh bersama banyak gelandang atau gelandang di kancah Bundesliga.

Ketika Bayern Munich merekrutnya dari tim muda Hanse Rostock pada musim panas 2006, ia dinyatakan sebagai Jarhundertalent, atau talenta abad ini.

Setahun kemudian, dia melakukan debut Bundesliga di bawah asuhan Odmar Hitzfeld pada usia 17 tahun.

Dari segi kemampuan dan mental, Kroos pun siap bermain di kasta tertinggi Liga Jerman.

Tak ingin terlalu membebani Kroos, Hitzfeld memutuskan meminjamnya pada musim 2007/2008 setelah 12 kali tampil bersama The Bavarians.

Kroos bermain bersama Mark von Bommel dan Bastian Schweinsteiger di Bavarians. Tony Cruz (zimbio.com)

Pada musim panas 2008, Munich memboyong gelandang asal Werder Bremen dengan status bebas transfer dari Borowski.

Tak ingin merusak karier Kroos, Hitzfeld meminjamkannya ke Bayer Leverkusen pada Januari 2009.

Selama ini, Kroos berkembang menjadi pesepakbola hebat dan semakin berkembang di bawah asuhan Jupp Heynckes.

Jupp Heynckes akhirnya melatih Munich juga, dan Kroos kembali di pertengahan musim.

Sejak itu, ia menjadi terkenal, dengan Kroos mencetak lima gol, empat assist dalam 5 pertandingan di musim 2009/2010 dan memenangkan Pemain Terbaik Tahun Ini edisi bulanan berturut-turut majalah Jerman Kicker.

Kroos menyelesaikan musim dengan 9 gol dan 12 assist.

Penampilannya ini membuatnya mendapat tempat di skuad Jerman untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

“Pada awal karir saya, Jupp Heynckes adalah pelatih paling penting di Leverkusen dan Munich,” kata Kroos kepada Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).

Setelah kedatangannya di Munich pada tahun 2011, saya mulai bermain secara konsisten di level tinggi, jelasnya.

Di bawah asuhan Jupp Heynckes, Bayern Munich memenangkan treble bersejarah pada tahun 2013, termasuk Toni Kroos.

Kroos juga sempat berlatih di bawah arahan Pep Guardiola ketimbang Heynckes.

Setahun kemudian, Toni Cruz pindah ke Spanyol untuk bergabung dengan Real Madrid, di mana dia masih berada sampai sekarang.

“Bisa dibilang kedatangan Heynckes adalah salah satu katalis perkembangan saya, tapi saya tidak akan meremehkan tahun itu di bawah asuhan Guardiola,” jelasnya.

“Saat itulah saya mengambil langkah maju dan memilih hidup saya.”

“Guardiola melihat saya sebagai pemain sentral dalam sistemnya, yang sangat cocok dengan gaya permainan saya,” jelasnya.

Sejauh ini, Toni Kroos telah meraih berbagai trofi bergengsi bersama Jerman, tidak hanya di level klub, namun juga di level internasional.

Pada tahun 2014, ia memenangkan kejuaraan dunia bersama Jerman di Brasil.

“Di masa depan, mungkin sudah, tidak salah jika dikatakan bahwa dia adalah salah satu gelandang terbaik sepanjang masa,” pungkas pemain Bundesliga itu.

(Tribunnews.com/Sina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *