Laporan Jurnalis Tribunnews.com Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada Jumat (19/7/2024) pada perdagangan pasar saham menjelang akhir pekan.
IHSG ditutup melemah 0,36 persen atau minus 26,57 poin menjadi 7.294. Total ada 320 saham melemah, 225 saham menguat, dan 247 saham stagnan.
Perdagangannya mencapai Rp9,0 triliun dari 14,3 miliar lembar saham yang diperdagangkan dan diperdagangkan sebanyak 1 juta kali.
Sebagian besar indeks acuan juga terkoreksi. Indeks LQ45 melemah 0,35 persen ke 919.528, indeks JII melemah 0,72 persen ke 510.513, dan indeks IDX30 melemah 0,37 persen ke 459.722.
Indeks sektor komposit melemah dengan sektor energi 0,08 persen, komoditas 1,37 persen, industri 0,4 persen, konsumen non-siklus 0,24 persen, konsumen siklis 0,16 persen, keuangan 0,32 persen, real estate 0,1 persen, teknologi 0,93 persen, infrastruktur 0,48 persen. dan transportasi 0,6 persen
Hanya sektor kesehatan yang mengalami konsolidasi sebesar 0,72 persen.
Saham-saham yang termasuk pencetak keuntungan terbesar adalah PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) yang menguat 21,43 persen ke Rp 850, saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) menguat 19,08 persen ke Rp 362, dan saham PT Garda Tujuh GT Buana (PT Garda). Tujuh GT Buana)) naik 17,14 persen menjadi Rp328.
Saham-saham yang termasuk merugi terbesar hari ini adalah PT Mitra Pack Tbk (PTMP) turun 34,43 persen ke Rp 80, saham PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) turun 24,80 persen ke Rp 376, dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) turun 8,16 persen menjadi Rp180.
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi tiga saham yang paling aktif diperdagangkan.
Di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah melemah hingga akhir perdagangan Jumat (19/7/2024).
Mata uang Garuda ditutup melemah pada level 16.191 per dolar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,22 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya sebesar Rp16.155 per dolar AS.
Pergerakan rupiah sejalan dengan sebagian besar mata uang di Asia, dimana dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terbesar di Asia yang melemah 0,38 persen.
Rupee India menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia, setelah menguat 0,04 terhadap dolar.