Soal Rivan Nurmulki Gabung Klub Liga Voli Jepang, PBVSI: Belum Ada Informasi Dispensasi Sanksi

TRIBUNNEWS.COM – Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia atau PBVSI belum melepaskan sanksi yang dijatuhkan kepada Rivan Nurmulki.

Kepastian Rivan Nurmulki bergabung dengan klub Liga Voli Jepang Nagoya Wolfdogs pada musim 2024/2025 menimbulkan tanda tanya besar di kalangan pecinta bola voli tanah air.

Rivan Nurmulki tengah menjalani hukuman yang dijatuhkan PBVSI. Hukuman ini melarang lawan asal Jambi memperkuat timnas di kompetisi internasional atau melanjutkan karir di luar negeri selama satu tahun.

Masa sanksi bagi Rivan Nurmulki dimulai pada 1 Januari tahun ini dan berakhir pada 31 Desember 2024. Pevoli Indonesia Rivan Nurmulki memamerkan medali emas yang diraih SEA Games 2021 di Vietnam. Kini Rivan Nurmulki dikaitkan dengan tim voli Jepang Panasonic Panthers. (Instagram @rivannurmulki)

Wakil Ketua Binpres PBVSI Lowdri Maspaitella membenarkan Rivan Nurmulki saat ini masih menjalani hukuman.

Kewenangan mengurangi atau bahkan membatalkan hukuman Rivan Nurmulki ada pada Dewan Kehormatan PBVSI.

Sebagai informasi, Dewan Kehormatan PBVSI saat ini diketuai oleh Ketua Proliga Hanni S. Surkatti, Yudi Sushariyanto, dan Zulfarshah.

“Kalau sanksinya, jangka waktunya jelas (hukuman untuk Rivan) sampai 31 Desember 2024. Apakah dia bisa pergi sekarang (ikut Liga Voli Jepang), saya belum tahu,” jelas Ludri Maspaitella saat dihubungi Tribunnews. Kamis (10 Maret 2024) pagi WIB.

Karena pada dasarnya kewenangan Dewan Kehormatan (PBVSI) untuk memutuskan sanksi, termasuk pembatalan atau keringanan hukuman, lanjut mantan pemain bola voli Indonesia itu.

Dan sejauh ini saya belum mendapat informasi mengenai hal itu (ada dispensasi mengenai sanksi Rivan Nurmulki), ujarnya.

Jika PBVSI tidak memberikan kelonggaran atas kenaikan sanksi tersebut, Rivan Nurmulki diprediksi baru bisa melakoni debut melawan Nagoya Wolfdogs hingga Januari 2025.

Sedangkan Liga Voli Jepang 2024/2025 akan dimulai pada 11 Oktober 2024, dan laga grand final akan digelar pada April tahun depan.

Harapan Volimania Indonesia, PBVSI melunak dengan memberikan dispensasi bahkan menghapus hukuman terhadap Rivan Nurmulki.

Harus diakui, pemain Samator Surabaya ini masih menjadi yang terbaik di tim voli putra Indonesia. Perlu diketahui, Liga Voli Jepang 2024/2025 mempunyai aturan baru terkait kuota pemain asing.

 

Sesuai aturan terbaru, setiap tim Liga Voli Jepang boleh menggunakan 3 pemain asing. Detailnya 2 orang asing gratis + 1 dari Asia.

Bagi Rivan Nurmulki, berkarier di Liga Voli Jepang bukanlah pengalaman baru. 

Sebelumnya, eks Samator Surabaya ini bermain untuk Japan Volleyball League VC Nagano Tridents selama dua musim (2021-2022).

Alasan sanksi terhadap Rivan Nurmulka

Akibat pelanggaran tersebut, Rivan Nurmulki dilarang mengikuti turnamen internasional selama setahun.

Keputusan tersebut diambil Direktorat Jenderal (PP) PBVSI dalam rapat komisi disiplin PBVSI yang berlangsung pada 17 November lalu.

Berdasarkan keputusan tersebut, bintang voli Indonesia tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi internasional baik di dalam maupun luar negeri mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2024.

Saya masih ingat bagaimana Rivan Nurmulki dan PBVSI mendapat masalah karena pemain bola voli tersebut diduga melanggar aturan, yakni berlaga di Piala Kapolri 2023 dengan memperkuat Kaltim.

Padahal, secara paralel, “Ryvan” harus tampil memperkuat timnas di kancah internasional.

Di Piala Kapolri 2023, Rivan memperkuat Kalimantan Timur.

Sebelumnya, mantan pemain Samator Surabaya itu “menolak” bergabung dengan timnas Piala Asia di Iran.

Pasalnya saat itu Rivan belum bisa memperkuat tim karena sedang menunggu istrinya melahirkan. Namun di saat yang sama, Rivan ternyata kembali memperkuat Kaltim di Piala Kapolri.

(Tribunnews.com/Giri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *