Soal Rencana Jual Truk Listrik, Isuzu Tunggu Ekosistem dan Infrastruktur Siap Dulu

Wartawan Tribunnews.com Lita Febriani melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia menyatakan tidak akan terburu-buru terjun ke bisnis kendaraan listrik di Indonesia seperti yang sudah dimulai pabrikan Jepang lainnya.

Sebab, pasar lokal masih menunggu kesiapan ekosistem dan infrastruktur kendaraan listrik.

“Bagi kami, kendaraan listrik bergantung pada ekosistem dan infrastruktur. Kami tidak harus menjadi yang pertama, kami tidak bertujuan untuk menjadi yang pertama. Kita ingin semuanya siap, lalu kita masuk dan memudahkan pelanggan,” kata Attias Asril, Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Sepeda Motor Indonesia, saat peluncuran program Mudik Gratis Isuzu di Jakarta, Kamis (3/ 22/2024).

Menurutnya, jika infrastruktur kendaraan listrik belum siap, truk listrik hanya bisa digunakan di perkotaan karena terbatasnya stasiun pengisian.

“Tidak hanya digunakan di kota-kota besar. Mungkin tidak apa-apa, tapi bayangkan Anda perlu mengirimkan barang dari Jakarta ke Medan. Tapi yang utama adalah kesiapan infrastruktur dan ekosistemnya,” jelasnya.

Isuzu meluncurkan truk listrik pertamanya di Jepang dan memasarkan pikap listrik D-Max di Thailand.

“Kendaraan listrik mutlak diperlukan. Tapi menurut saya, kita pasti akan mencari sumber energi listrik yang paling mudah didapat, paling sederhana, dan ramah lingkungan,” kata Attias.

“Masalahnya kalau kendaraannya listrik, tapi sumber energi listriknya tidak ramah lingkungan. Kami melihat kembali infrastruktur dan ekosistemnya.”

“Di Jepang Isuzu baru meluncurkan truk listrik dan di Thailand D-Max listrik, artinya produk (Isuzu) sudah ada,” ujarnya.

Perwakilan Pemilik Kendaraan Niaga (APM) di Indonesia yang menggagas penjualan kendaraan listrik saat ini adalah PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia dengan penjualan kendaraan niaga ringan L100 EV.

APM lainnya, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, juga berencana menjual truk listrik ringan Fuso e-Canter.

Truk ini saat ini sedang dalam tahap uji coba (PoC) dengan beberapa perusahaan seperti perusahaan pengiriman logistik B-Log, PT Pos Indonesia dan DHL, serta Nestle.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *