Soal syarat delapan pemain asing di Liga 1, Andrita menegaskan menolak karena takut persaingan.
Wartawan Tribunnews.com Alfarizy AF melaporkan
Berita Forum.
Kiper Persija Jakarta Andrita pun menegaskan, rencana penolakan delapan pemain asing tersebut bukan karena takut persaingan.
Ia mengatakan, upaya APPI saat ini adalah untuk mendorong pemain yang dilindungi.
“Kami di sini bukan untuk bermain demi nama kami, kami di sini untuk bermain untuk pemain yang tidak tahu siapa medianya.
“Apakah itu orang A atau orang B yang tidak diketahui media, itu yang kami perjuangkan,” jelasnya. “Kami berjuang untuk orang-orang yang tidak tahu siapa medianya.”
Andritani juga mengatakan, sebagai pemain profesional, dirinya tentu siap bersaing dengan siapa pun, termasuk pemain asing.
Menurutnya, hal itu merupakan hasil menjadi pesepakbola profesional.
“Kalau soal kompetisi, kami siap bersaing dengan siapa pun,” tegas pemain berusia 32 tahun itu. Jika Anda melihat kami takut terhadap persaingan dan orang lain, sebenarnya tidak demikian. “Memasuki industri ini, kami siap bersaing dengan siapa pun.”
Selain itu, pemain kelahiran Jakarta itu juga berharap adanya pertemuan khusus antara PSSI, PT LIB, dan APPI.
“Sebaiknya kita duduk bersama antara PSSI, LIB dan APPI, berdiskusi dan kita akan mencari solusinya,” kata Andritani.
Ia menjelaskan, “Kalau begitu, untuk apa kita membutuhkan PSSI? Apa yang dibutuhkan LIB? Apa yang kita (pemain) inginkan dari masyarakat?” Harus ada audiensi antara PSSI, LIB, dan APPI. “