Soal Pusat Data Nasional Diretas, Politisi ini Anggap Pemerintah Lalai

Seperti dilansir reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI Fahmy Alaydroes mendesak pemerintah menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengawasi data nasional.

Hal itu diungkapkan Fahmy saat menyikapi data center Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diserang hacker. Fahmy mengatakan serangan itu menutup beberapa layanan publik.

“Sambil berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang tepat untuk isu penting perlindungan data nasional ini,” ujarnya, “kota ini dalam keadaan kacau balau. Jakarta Kamis (4/7/2024).

Fahmy menjelaskan, kasus ini membingungkan pemerintah. Pertama, karena tidak dapat menciptakan keamanan data nasional, maka data tersebut mudah diretas dan disusupi tanpa kerumitan atau pencadangan data. Kelumpuhan segera. Kedua, pemerintah terkesan tidak malu membagi tanggung jawab dan tidak mengeluarkan pernyataan atau permintaan maaf sama sekali.

“Padahal kerusakan dan kerugian meluas dan menghambat terselenggaranya pelayanan publik,” jelas Fahmy.

Ketiga, Fahmy menambahkan, pemerintah terkesan tidak kompeten (bodoh) dalam mengatur sistem statistik dan pertahanan nasional.

“Keengganan untuk melibatkan begitu banyak pakar dari kalangan anak-anak negara, dan bukan hanya orang-orang dekat di sekitar Gedung Putih, adalah tindakan pilih kasih yang memalukan dan membahayakan pemerintah dan negara,” kata Fahmy.

Fahmy menilai pemerintah tidak mau mendengarkan kritik yang tidak profesional dan tidak mampu melindungi negara dan bangsa dari ancaman, hambatan, dan gangguan (athg), serta sangat memperhatikan perlindungan pemerintah.

“Saya berharap pemerintahan mendatang tidak mengulangi kebijakan dan tindakan memalukan tersebut sekaligus mengancam kebebasan bangsa dan pemerintahan,” kata Fahmy.

Di masa lalu, ransomware Hacker Brain Cipher akan membuka kunci PDNS yang mereka retas. Ini dikirim melalui akun X @stalthmole_int. Akun tersebut memposting bahwa para peretas akan memberikan tips mendekripsi akses PDNS yang mereka retas secara gratis.

“Brain Cipher membagikan kunci dekripsi gratis. Mereka memberikan pertanyaan tambahan di situs dark web dan menjawab tujuh pertanyaan populer, termasuk alasan serangan pusat data. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas kesabarannya.” Diposting @stealthmole_int pada unggahan Rabu (3/7/2024).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *