Tribunnews.com – Presiden dan Presiden Partai Gerinda, Prabowo di Benar, Bertemu dengan Presiden Partai Demokrat Indonesia (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
Sekretaris Jenderal Partai Gerinda (Sekretaris Jenderal) Ahmads Muzani mengatakan kedua angka tersebut harus dipenuhi.
“Tuhan menginginkan, itu terjadi. Waktu lagi, Anda tahu nanti,” kata Museum di Kompleks Parlemen, Senayan, Xacarta Tengah pada hari Rabu (10 Januari 2010).
Muzani mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati dibahas.
Kemudian, keduanya akan dapat bertemu sebelum dan sesudah pelantikan Prabowo sebagai presiden presiden ke -8 Republik Indonesia.
“Aku belum tahu, waktu akan terlibat lagi. Semakin cepat semakin baik,” katanya.
Selain itu, Muzani juga mengatakan bahwa beberapa tembakan PDIP akan memasuki Subiathho-Gibran Prabowo Cabawo.
Itu ditransfer ketika ditanya tentang tembakan PDIP kesempatan untuk memasuki pemerintahan berikutnya.
Dia kemudian meminta masyarakat untuk bersabar sambil menunggu keputusan.
“Tunggu, tunggu, tunggu, Tuhan ingin, ada,” katanya.
Dikutip dari Compas.com, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, kata Megawati Soekarnoputri tidak memiliki masalah dengan Prabowo di Benar.
Jelas, pertemuan mereka akan diadakan, karena mereka berdua adalah teman dan mapan kerja sama demi kepentingan bangsa dan negara.
“Pertemuannya sangat bagus. Karena tidak ada masalah, Nyonya Megawati dan Pak Prabowo,” kata Hasto dalam pernyataannya pada hari Minggu (10/10/2024).
Dia kemudian menyebut kerja sama antara Prabowo dan Megawati sebagai kandidat untuk presiden dan wakil presiden di atas pemilihan presiden 2009.
Kerja sama dapat dilakukan karena keduanya memiliki visi dan misi yang sama pada waktu itu.
“Bahkan dalam kerja sama pemilihan presiden 2009, platform partai cocok untuk petani, saus ekonomi dan kedaulatan energi.”
“Agar bangsa dan negara harus bekerja sama,” katanya.
Namun, katanya, kritik terhadap pemerintahan konstruktif masih diperlukan sebagai penyeimbang dalam sistem demokrasi.
“Demokrasi masih membutuhkan penyeimbang dengan cara apa pun. PDIP juga membutuhkan kritik. Tetapi kepentingan bangsa akan menempatkan PDIP,” katanya.
Ditanya di luar pertemuan Prabowo dan Megawati, katanya, masih ada komunikasi politik yang intensif.
“Partai dikonsolidasikan. Tentu saja ada konektivitas psikologis, konektivitas historis,” kata Hasto.
Prabowo Underground juga menyatakan harapan bertemu Megawati Sukarnoputri sebelum pembukaan Presiden.
“Tuhan menginginkan, mari kita tunggu sebelum pelantikan (bertemu dengan Megawati),” katanya pada hari Selasa (2010/2024) di Kompleks Parlemen Prabowo, Senayan, Jacarta.
Dia mengumumkan bahwa pemerintah harus bekerja sama antara undang -undang dan otoritas eksekutif di masa depan.
Dia sejalan dengan pernyataan Presiden PDIP DPP Puan Maharani.
“Selalu bekerja sama, selalu bekerja bersama,” jelasnya.
(Tribunws.com/deni/igman)(kompas.com/tria sutrisna)