Soal Parpol Ramai-ramai Merapat ke Prabowo-Gibran, Aktivis 98: Bagus, Perselisihan Bisa Disudahi

Soal Parpol Bersatu dengan Prabowo, Aktivis 98: Ya, perselisihan bisa diakhiri

Laporan reporter Tribunnews.com Chaerul Umama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaringan Aktivis Nasional ’98 (Jarnas ’98) Presiden Jenderal Sangap Surbakti menyambut baik kabar massa yang bergabung dengan partai politik calon wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan partai politik pengusungnya. kubu 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

Menurut Sangap, selama partai politik pendukung lawan politik Prabowo-Gibran pada pertarungan Pilpres 2024 tulus dan beritikad baik untuk mendukung program pemerintahan yang dipilih berdasarkan Partai Rakyat Demokratik, maka partai politik tersebut . secara tidak langsung akan berkontribusi dalam menjaga persatuan bangsa dan ikut serta dalam kemajuan negara.

“Kalau parpol pengusung lawan politik Prabowo mengambil sikap politik untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo, itu bagus. Dengan begitu, perselisihan antar anak bangsa yang terjadi saat Pilpres, terhenti dan persatuan bangsa semakin erat. Yang penting, mereka tidak tertarik pada “politik rahasia yang dapat merugikan program pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Sangap kepada wartawan, Jumat (26 April 2024).

Dosen Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini mengenang ketika partai politik pengusung lawan politik Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 masuk ke pemerintahan terpilih dengan melamar posisi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Jika dinegosiasikan, program pemerintahan terpilih dikhawatirkan akan mandek.

“Hal ini dapat merugikan program pemerintah yang telah dirancang dengan baik. Tidak terkoordinasi pada awal pemilu,” kata perwakilan Gerakan Aktivis Mahasiswa ’98 yang berafiliasi dengan Forum Kota (Forkot). 

Bagi Sangap, berbagi kekuasaan dengan lawan politik bukanlah solusi untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Sebab, lanjut Sangap, masyarakat memilih Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden sekaligus meyakini sepenuhnya bahwa kedua tokoh tersebut merupakan orang-orang yang tepat untuk melaksanakan program pemerintah yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. 

Jadi, sebenarnya masuk pemerintahan jangan dimaknai dengan kemampuan menempatkan kader sendiri di kabinet. Karena itu mutlak hak Prabowo-Gibran yang dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia. Tentu saja, Prabowo tidak mengecewakan. orang-orang,” kata Sangap. 

“Jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo, maka partai politik tersebut tidak boleh menduduki jabatan menteri, mengikuti aturan main presiden terpilih, setia kepada pemerintahan Prabowo, dan fraksinya di DPR harus mendukung kebijakan DPR. .Pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Sangap.

Sekadar informasi, NasDem dan PKB yang tergabung dalam koalisi perubahan pendukung Anies-Muhaimin kini memutuskan mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *