TRIBUNNEWS.COM – Kasus kematian Dante, anak Tamara Tyasmara dan Angry Dimas, masih berlanjut.
Tamara Tyasmara yang kini kehilangan anaknya memang mendapat ancaman dan disudutkan oleh keluarga terdakwa Yudha Arfandi.
Hal itu diungkapkan sahabat Tamara Tyasmara, Nyenye Rizki.
Banyak ancaman dari pihak keluarga, lebih tepatnya menjebak Tamara sebagai pembunuh, kata Nyenye Rizky seperti dikutip YouTube Trans TV, Jumat (2/2/2024).
Nyenye Rizky mengatakan, keluarga Yudha Arfandi juga mengancam akan menyebarkan barang bukti.
Meski demikian, Rizki Yudha menyebut temannya tidak terlibat dalam perbuatan Arfandi yang berujung pada meninggalnya Dante.
“Saya akan membawa semua bukti ini”, meskipun tidak ada bukti.
“Serius, Tamara tidak berada di balik semua ini.
Rizki kemudian membeberkan hubungan Tamara sebelumnya dengan Yudha.
Menurutnya, Tamara kerap berusaha memutuskan hubungan dengan Yudha.
Sedangkan Yudha sendiri, kata Rizky, selalu berusaha mendorongnya.
“Aku selalu berusaha (meminta izin keluar), tapi aku selalu diikuti Tamara sampai dia syuting, dia bisa tiba-tiba masuk dan marah-marah pada kru di sana.”
Jadi syutingnya kacau sampai-sampai sutradara memarahi Tamara, jelas Rizki.
Sedangkan Tamara selalu mendapat ancaman jika ingin meninggalkan Yudha.
“Setiap saya minta berangkat, saya selalu diancam lagi,” kata Rizki. Tamara Tyasmara mengungkap kelakuan Yudha Arfandi saat rapat
Senin (29/7/2024), Tamara Tyasamara hadir sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Tamara Tyasmara mengungkap tingkah kasarnya saat menjadi pacar Yudha Arfandi di depan juri.
Tamara mengaku mendapat kekerasan fisik sejak Juli 2022. Tamara Tyasmara hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (29/7/2024) bersama salah satu terdakwa Yudha Arfandi dalam kasus pembunuhan Dante. (Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo)
Ia kerap mengaku lupa betapa dianiayanya secara fisik selama menjalin asmara dengan Yudha Arfandi.
Tamara mengaku dipukul dan diinjak hingga telinga kirinya robek dan gendang telinganya pecah.
“Sering terjadi sampai saya lupa karena sering terjadi. Akibat kekerasan fisik tersebut, telinga kiri saya pecah dan gendang telinga saya pecah,” kata Tamara.
“Mereka memukul, memukul, menginjak, memukul, menembak. Mereka mematahkan telinga saya dan mematahkannya dengan tangan kosong,” ujarnya.
Sementara Tamara takut mengakhiri hubungannya dengan Yudha karena sering diancam.
Tamara mengungkapkan sejumlah ancaman telah ia terima, mulai dari ancaman pembunuhan hingga penayangan videonya hingga ke rumah produksi (PH) tempatnya bekerja.
“Ayolah, karena waktu itu aku suka diancam, jadi aku takut. Dulu kita sering putus.”
“Terkadang ancaman datang dengan jumlah yang berbeda-beda. Terkadang terdakwa menggunakan nomor teleponnya sendiri dan mengancam akan membunuh anak saya dan ibu saya.”
“Dan saya ingin merilis video saya minum alkohol di PH, jadi saya takut kehilangan pekerjaan jika dia melakukannya,” katanya.
(Tribunnews.com/Ifan/Indah)