Soal Ibu Rekam Anak Bersetubuh, Identitas Pacar Dibongkar Polisi, Sopir Angkot yang Punya 2 Anak

TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengungkap fakta baru soal kasus ibu yang merekam hubungan seksual sang anak dengan pacarnya, terungkap fakta baru.

Diketahui, ibu Neneng Komala Dewi alias NKD (47) ini membiarkan putrinya HR (16) berhubungan intim dengan pacarnya.

Bahkan, Nanang juga merekam adegan suami istri di antara anak-anaknya.

Naneng kini telah ditangkap polisi.

Polisi baru-baru ini mengungkap identitas pria yang berhubungan seks dengan sumber daya manusia.

Ternyata pria tersebut berinisial AR, seorang pengelola angkutan umum.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kompol Nicholas Ari Lilipali membenarkan hal tersebut.

Nichols mengatakan, Nannanga-lah yang menjodohkan sopir angkutan umum itu dengan anaknya.

Nanang melakukan itu karena cintanya ditolak oleh kondektur angkutan umum.

Tak disangka, HR justru jatuh cinta pada pengemudi angkutan umum.

“Dulu mereka (anak laki-laki dan sopirnya) jalan-jalan karena dikenalkan oleh ibunya. Anak itu tertarik dengan sopir angkutan umum,” kata Nichols.

TribunJakarta.com memberitakan, pengelola angkutan umum kerap memberikan uang kepada staf sekolah.

“Berkali-kali uang diberikan untuk bersekolah,” kata Komisaris Polisi Nikola Ari Lilipali.

Parahnya, ternyata sopir angkutan umum tersebut adalah pria beristri dan memiliki dua orang anak.

Sopir angkutan umum sudah menikah, mempunyai seorang istri dan dua orang anak, kata Komisaris Polisi Nikolai Ari Lilipali

Nichols juga mengatakan, Nanega sengaja menyewa tempat di kawasan Bexi agar bisa tinggal bersama anaknya dan seorang sopir angkutan umum.

“Awalnya dia (Nenang dan anaknya) tinggal bersama keluarganya. Namun karena tidak ada yang tahu hubungan anaknya dengan sopir tersebut, sang ibu mencari panti jompo di Carnegie, Becky.”

“Padahal keluarga besarnya ada di Dorn Suite, Jakarta Timur,” kata Nicholas.

Saat berada di rumah kontrakan, HR rupanya mengetahui ibunya merekam dirinya berhubungan intim dengan AR.

Namun, alih-alih menghentikan perbuatan sang ibu, HR justru membiarkan hal tersebut terjadi.

“Mereka (Neng, anaknya, dan sopir angkutan umum) tidur bersama di kamar yang sama di pesantren tersebut.”

“Jadi pas mereka berhubungan intim, ibunya tahu. Ibunya juga melihat mereka berhubungan seks secara langsung karena seru, jadi ibunya merekamnya.”

“Anak laki-laki dan pacarnya tahu ibunya sedang merekam,” lanjut Nichols. Polisi sedang memeriksa kesehatan mental Nanega

Polres Metro Jakarta Timur pun melakukan pemeriksaan psikologis terhadap Nannang.

Pasalnya, perilakunya dinilai tidak masuk akal.

Selain mengizinkan gadis itu berhubungan seks dengan pria beristri, Naneng juga membantu putrinya mengakhiri kehamilan.

“Kami melakukan serangkaian psikiater dari awal,” kata Kompol Nichols seperti dikutip TribunJakarta.com.

Berdasarkan hasil awal pemeriksaan kejiwaan, Nanega dinyatakan kompeten untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Disebut cacat mental

Hasil tesnya berbeda dengan apa yang dikatakan tetangga Naneng.

Dimana Naneng tercatat mengalami gejala gangguan jiwa.

Nur Ali, Ketua RT tempat tinggal Nanang, menyatakan Nanang diduga mengalami gangguan jiwa.

“Secara kasat mata ya (ada kelainan jiwa) tapi secara medis kami masih belum tahu karena keluarganya tahu,” kata Ali saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/5/2024).

Meski warga sudah mengetahui Neng mengalami gangguan jiwa, namun hingga saat ini Neng tidak pernah melakukan tindakan apa pun yang merugikan warga.

“Iya, selama ini normal-normal saja. Ada sedikit yang hilang, tapi tidak ada yang serius,” ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan warga lainnya.

“Misalnya saat Minggu Suci, dia dapat daging kurban, tapi malah ingin menjual dagingnya di minimarket. Jadi warga di sini sudah tahu dia gila,” kata warga RAT 01 yang tak mau. bernama.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Polisi Periksa Mental Ibu yang Rekam Ciuman Anaknya, Beda Hasilnya dengan Kesaksian Warga?

(Tribunnews.com, Muhamed Renald Shiftanto) (TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *