Soal Hapus Utang Macet UMKM, Menko Zulhas dan Mentan Amran Kasih Respons Kompak

 

Laporan Jurnalis Tribunnews.com Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memaparkan tentang kredit macet yang dialami pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pelayaran, dan UKM lainnya.

Kebijakan penghentian tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 (PP).  

Jawaban serupa disampaikan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Zulhas, sapaan akrab Zulkifli, menilai PP merupakan hal baik dan wujud dukungan Prabowo terhadap pelaku UMKM, khususnya di bidang pertanian dan perikanan.

“Yah, PP penghapusannya bagus sekali. Ini menunjukkan betapa seriusnya Presiden memihak usaha kecil dan menengah, khususnya pertanian dan perikanan,” ujarnya di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2024).

Amran Sulaiman saat ditemui di tempat yang sama, menilai penghapusan tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa.

Ia menilai, perhatian luar biasa diberikan pada sektor pertanian oleh Prabowo.

“Yang pertama adalah swasembada dan yang kedua adalah penyediaan fasilitas seperti pupuk, benih, dan mesin pertanian. Ini luar biasa. Pupuk misalnya, ditingkatkan dua kali lipat,” kata Amran.

Seperti diketahui, PP ini diteken Prabowo di Istana Merdeka Jakarta, Selasa malam (11 Mei 2024). 

“Setelah mendengarkan usulan dan aspirasi banyak pihak khususnya kelompok tani dan nelayan di Indonesia, maka pada hari ini Selasa, 5 November 2024, saya akan menerbitkan PP Nomor 47 Tahun 2024 tanggal 5 November 2024 tentang Pemberantasan Sampah Buruk. hutang. Usaha mikro, kecil, dan mikro di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan kelautan serta UKM lainnya akan menandatangani usaha menengah,” kata Prabowo.

Dengan penghapusan utang tersebut, Prabowo berharap dapat membantu masyarakat menjalankan usaha yang selama ini ia geluti.

“Dengan ini pemerintah berharap dapat membantu saudara-saudara kita di bidang pertanian, petani, UKM dan nelayan yang merupakan produsen pangan yang sangat penting untuk tetap beraktivitas dan lebih berdaya guna bagi bangsa dan negara,” ujarnya.

Prabowo mengatakan, teknis pelaksanaannya akan diawasi oleh kementerian atau lembaga yang berwenang.

“Bagaimanapun, kami berdoa agar seluruh petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia dapat bekerja dengan tenang dan penuh semangat, dengan percaya bahwa masyarakat Indonesia akan menghormati dan menghormati para produsen pangan yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ” dia selesai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *