Soal Dugaan Kebocoran 380 Ribu Data Pelanggan, Begini Jawaban Biznet

Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Biznet telah merespons pembobolan 380.000 data pelanggan. Menurut Biznet, saat ini sedang dilakukan penelitian mengenai adanya promosi baru.

VP Marketing Biznet Rian Surachman mengatakan sejauh ini ketersediaan data tersebut masih dalam tahap penyelidikan.

“Masih kita selidiki benar atau tidaknya (rilis data), siapa yang mengambilnya, masih dalam penyelidikan,” kata Rian di Jakarta, Kamis (21/3)/2024).

Rian mengatakan Biznet mengikuti proses tiga langkah untuk menyelidiki insiden pelanggaran data.

Termasuk melakukan investigasi internal untuk memeriksa kemungkinan kebocoran, serta melakukan tindakan pencegahan.

“Kami sebenarnya meremehkan kemungkinan hal ini terjadi secara mendalam,” kata Rian.

Kemudian, pada langkah kedua, Biznet mendatangkan konsultan keamanan siber eksternal untuk membantu penyelidikan. Selanjutnya Biznet berkoordinasi dengan Bareskrim Polri pada tahap ketiga.

“Dengan mengirimkan laporan ke Direktorat Cybercrime, kami telah menyelesaikan tiga hal tersebut dan berharap permasalahan tersebut dapat segera teratasi di masa mendatang,” kata Rian.

Rian mengatakan, sejauh ini kasus tersebut masih mencurigakan. Sejauh ini belum ada keluhan dari pengguna. Secara khusus, ini menyangkut jumlah informasi yang mungkin dibagikan orang tersebut secara publik.

“Saat ini belum ada laporan dari pelanggan, namun jika ada yang bertanya, kami akan segera merespon dan transparan mengenai situasi kami,” kata Rian.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyurati penyedia internet Biznet tentang klaim adanya 380 ribu data pelanggan.

“Kami kemarin sudah minta keterangan. Makanya aturannya lapor, tapi kalau lihat, kami minta keterangan,” kata Samuel Abrijani, Direktur Jenderal Teknologi Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pangerapan, minggu lalu.

Sebelumnya, Biznet menjadi korban serangan cyber yang dilaporkan sebagai ancaman atau insider attack pada 10 Maret 2024.

Sedangkan data yang diduga bocor antara lain username, alamat email, NIK, NPWP, nomor telepon, alamat dan data pribadi lainnya.

Terkait dugaan kebocoran tersebut, Biznet disebut telah melakukan proses investigasi yang melibatkan pihak berwajib untuk membuktikan kebenarannya.

Jika terbukti ada yang melanggar hukum dan mencoba menyalahgunakannya, Biznet menegaskan akan membawa masalah tersebut ke pengadilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *