Laporan reporter Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG – Pemerintah menawarkan insentif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3% untuk pembelian kendaraan hybrid.
Terkait hal tersebut, Kato Takao, Presiden dan CEO Mitsubishi Motors, mengatakan, “Jika nilai insentifnya lebih besar, akan lebih baik untuk mendorong industri mobil listrik Indonesia.”
“Tentunya semakin tinggi insentifnya, semakin baik bagi saya. Menurut saya, penting bagi pemerintah untuk memikirkan strategi ketenagalistrikan ke depan karena Indonesia memberikan diskon sebagai langkah awal,” kata Kato dalam sejuta unit. Upacara produksi digelar di pabrik Mitsubishi di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20 Desember 2024).
Pemerintah berencana menyiapkan peta jalan pengembangan jalur listrik melalui konsultasi antara produsen mobil dan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi.
“Saya pikir penting untuk berdiskusi dengan Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi untuk menentukan insentif apa yang baik untuk model hibrida,” ujarnya.
Kato belum mau memberi informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan produksi model Mitsubishi hybrid di Indonesia, seperti Xpander Hybrid yang sudah dijual di Thailand.
“Tentu saya tegaskan kembali, insentif yang lebih besar pasti lebih baik bagi kami. Ke depan (produksi Xpander Hybrid) mungkin bisa, tapi masih dirahasiakan,” ujarnya.