Laporan reporter Tribunnews.com Dennis Destriavan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Muliani Indrawati memastikan akan menyelesaikan kasus Hibah Sekolah Luar Biasa (SLB) yang tertahan di bea cukai pada Senin (29/4/2024).
Menurut Pak Muliani, masalah tersebut akan diselesaikan oleh Bea dan Cukai Soekarno Hatta.
“Kami berharap Senin nanti bisa diselesaikan dengan SLB,” kata Shri Mullian dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).
Shri Mulian menjelaskan, persoalan tersebut bermula saat Perusahaan Jasa Konsinyasi (PJT) DHL menginformasikan bahwa kiriman tersebut merupakan hadiah berupa 20 unit keyboard pada 18 Desember 2022.
Namun, katanya, kiriman itu bernilai lebih dari $1.500. Hal inilah yang menyebabkan DHL menyampaikan pemberitahuan khusus impor pada 28 Desember 2022 dan kepala sekolah mengubah peruntukannya dari SLB yang berbentuk badan menjadi perseorangan.
Bea dan Cukai kemudian meminta dokumen pendukung pada 17 Januari 2023. Sejak itu, proses permohonan tidak dilanjutkan hingga akhirnya barang tersebut tergolong Barang Tidak Dikendali Pabean (BTD).
“Saat ini komunikasi dan respon sudah baik. Saya minta Bea dan Cukai segera menyelesaikan masalah tersebut,” jelasnya.
Termasuk soal perlunya dokumentasi lengkap dan pengurusan bea masuk yang bisa diberikan keringanan atas barang sumbangan, khususnya untuk persyaratan SLB.
Sementara itu, kata Sri Mulian, ada dua kasus lain terkait kepabeanan yang juga dikejar, yakni pengiriman sepatu impor dan action figure.
Menkeu meminta Bea dan Cukai terus meningkatkan pelayanan dan proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang berbagai kebijakan Kementerian/Lembaga (K/L) yang sebaiknya dilaksanakan oleh Bea dan Cukai sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang. (UU).
“Khususnya sebagai perlindungan perbatasan, penghasil pendapatan, fasilitator perdagangan dan bantuan industri,” ujarnya.