SLB Dapat Bantuan dari Luar Negeri, tapi Terjegal di Bea Cukai, Langsung Direspons Anak Buah Menkeu

Jurnalis Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perbincangan soal sekolah anak berkebutuhan khusus atau biasa disebut SLB yang mendapat dukungan peralatan dari perusahaan asal Korea Selatan viral di media sosial.

Namun sayangnya, ketika perangkat tersebut tiba di Indonesia, Bea Cukai meminta bea masuk.

Sedangkan alat yang dimaksud adalah alat bantu dengar bagi penyandang tunanetra di sekolah luar biasa.

Melalui akun media sosial X, seorang netizen yang diduga pengurus SLB mengaku meminta uang jutaan rupee kepadanya.

“SLB, saya dapat bantuan dari perusahaan Korea untuk alat belajar bagi tunanetra. Saat saya mau melewati bea cukai, saya minta bayar crore rupee,” cuit @ijalz**d X pada Sabtu (27/4). /2024 ).

Dimana denda gudang perharinya? Mulai tahun 2022, Anda tidak akan dapat mengumpulkannya. Tidak ada gunanya memiliki apa pun.

Berdasarkan website Direktorat Bea dan Cukai, barang yang dikirim dari luar negeri merupakan barang impor dan dikenakan bea masuk.

Oleh karena itu, otoritas pabean harus memastikan bahwa barang mematuhi peraturan hukum impor dan melakukan pemeriksaan pabean secara selektif dengan mempertimbangkan risiko yang melekat pada barang dan importir.

Selain itu, DJBC berupaya melindungi masyarakat dari peredaran barang berbahaya dari luar negeri dan melindungi industri dalam negeri serta memperlancar perdagangan.

Namun dalam hal ini yang menjadi perhatian warganet adalah sulitnya AIDS bagi anak berkebutuhan khusus.

Selain itu, mereka juga meminta uang tunai beberapa crores rupee kepadanya.

Staf Khusus Menteri Keuangan angkat suara.

Bersamaan dengan kabar tersebut, staf khusus Menteri Keuangan Justin Prestow pun turut menanggapi kabar yang tersebar tersebut.

Dia adalah SLP. Eustace menduga ada masalah teknis kecil.

“Bisa DM (direct message) ke saya untuk lebih jelasnya,” kata Justinus Prestovo di akun X pribadinya.

“Ada kemungkinan terjadi dan memerlukan persetujuan teknis dari instansi terkait. Tapi akan kami konfirmasi lagi,” sambungnya.

Selang beberapa waktu, Dirjen Bea dan Cukai pun langsung merespons unggahan terkait tersebut.

“Selamat pagi Kak. Sehubungan dengan tweet anda tentang Alat Bantu Belajar SLB untuk Tunanetra, silahkan DM kami resi/nomor AWBnya agar kami dapat menanyakan lebih lanjut. Terima kasih,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *