SKK Migas Ungkap Tantangan Industri Gas Bumi Nasional, Produksi dan Serapan Tak Berimbang

Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan, Indonesia menghadapi situasi ketimpangan antara produksi dan penyerapan gas bumi di beberapa daerah.

Wakil Kepala Bidang Keuangan dan Komersialisasi SKK Miga Kurnia Chairi mengatakan, jika mengacu pada data neraca gas bumi SKK Miga, terlihat wilayah Jawa Timur akan mengalami surplus gas setidaknya pada periode 2024 hingga 2035.

Pada tahun 2024, rata-rata kelebihan produksi gas bumi akan mencapai sekitar 90 MMSCFD (juta kaki kubik per hari).

Gas yang tidak dapat terserap ini sangat mempengaruhi pencapaian lift gas bumi nasional. Situasi ini juga berdampak pada pengembangan lapangan baru di KKKS di Jawa Timur.

“Hal ini tentunya akan mempengaruhi keberlangsungan produksi di masa depan, termasuk tercapainya produksi gas bumi sebesar 12 BCFD (miliar kaki kubik per hari) pada tahun 2030,” kata Kurnia dalam keterangannya, dikutip Kamis (20/06/2024).

Di sisi lain, kata Kurnia, wilayah Jawa Barat mengalami kekurangan pasokan gas bumi.

Kondisi ini terjadi karena produksi gas di wilayah Jawa Barat serta wilayah Sumatera Tengah dan Selatan yang menyuplai pembeli ke Jawa Barat menunjukkan tren penurunan. “Pada tahun 2024, defisit gas bumi di Jabar mencapai 144 MMSCFD,” ujarnya.

Kelebihan gas dari Jawa Timur belum bisa dialirkan ke Jawa Barat karena belum terkoneksinya infrastruktur kedua wilayah.

Menurut Kurnia, harus diakui infrastruktur jaringan gas yang tidak terintegrasi menjadi tantangan untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri dan mengoptimalkan lift gas bumi.

Oleh karena itu, rencana pembangunan pipa Semarang – Cirebon Tahap 2 yang akan dimulai pada semester kedua tahun ini dan dijadwalkan selesai pada Desember 2025 diharapkan mampu mengatasi kendala tersebut.

Untuk menjawab tantangan pemanfaatan gas bumi di Indonesia, SKK Migas juga menyelenggarakan Natural Gas Forum 2024 dengan tema ‘Membangun Sinergi Infrastruktur dan Pasar Gas Bumi dalam Rangka Optimalisasi Penyerapan Gas Bumi Nasional’ di Bandung, 19-21. Juni 2024.

Menurut Kurnia, forum ini diharapkan menjadi wadah antara KKKS di Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan pembeli gas bumi di Jawa Barat.

Dengan adanya kesepahaman antara kedua pihak, maka KKKS sebagai produsen merasa yakin bahwa gas yang dihasilkan dapat terserap.

“Pembeli gas bumi di Jabar optimistis percepatan pengembangan pasar karena yakin pasokan gas bumi akan berkelanjutan. Upaya ini baru langkah awal, memerlukan koordinasi dan komunikasi aktif, serta dukungan semua pihak untuk menjamin efisiensi dan distribusi gas yang adil, pungkas Kurnia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *