Situasi Genting Erik ten Hag di Man United, Scholes dan Owen Desak segera Pecat Demi Liga Eropa

TRIBUNNEWS.COM – Erik ten Hag berada dalam situasi genting usai kekalahan telak Manchester United melawan Crystal Palace, Selasa (7/5/2024).

Kekalahan 4-0 Manchester United menimbulkan seruan agar Erik ten Hag segera dipecat.

Desakan tersebut bahkan disuarakan oleh duo legenda Manchester United Michael Owen dan Paul Scholes.

Akibat kekalahan tersebut, Manchester United kini terancam tidak tampil di Liga Europa musim depan.

Setan Merah kini berada di posisi kedelapan dengan 54 poin. Mereka tertinggal enam poin dari peringkat kelima Tottenham Hotspur, yang menjadi batas lolos ke Liga Europa.

Dengan tiga pertandingan tersisa, Man United diperkirakan akan kesulitan mengejar poin Spurs, apalagi lawan yang dihadapi MU di sisa musim tidak akan mudah.

Arsenal, Newcastle, dan Brighton akan menjadi lawan MU di sisa musim ini. Sementara itu, Spurs menjalani latihan yang lebih mudah melawan Burnley dan Sheffield, serta menghadapi Manchester City. Bek Manchester United #05 Harry Maguire mengalami cedera saat pertandingan sepak bola Grup A Liga Champions UEFA antara Manchester United dan FC Bayern Munich di Stadion Old Trafford di Manchester, Inggris Barat Laut pada 12 Desember 2023. (PETER POWELL / AFP)

Satu-satunya cara Man United bisa melakukan itu jika ingin tampil di Liga Europa adalah dengan menjuarai Piala FA.

Namun hal itu tidak akan mudah karena lawan yang akan mereka hadapi pada 25 Mei nanti adalah Manchester City.

Mengingat pentingnya empat pertandingan terakhir, duo legenda Man United Paul Scholes dan Michael Owen mendesak klub untuk segera melakukan pembaruan.

Kedua pemain era Sir Alex Ferguson itu meminta United menggantikan Ten Hag dan menunjuk Steve McClaren sebagai manajer sementara hingga akhir musim.

Sekadar informasi, Steve McClaren merupakan asisten manajer Man United sejak 2022. Ia menjadi asisten Alex Ferguson pada 1999 hingga 2001, sebanyak 142 pertandingan.

Tak hanya itu, ia juga mendampingi Sven-Goran Eriksson saat menangani tim Inggris.

Scholes dan Owen memiliki kesan yang baik terhadap asisten pelatih berusia 63 tahun itu.

Namun menurut duo legenda MU tersebut, kehadiran McClaren di MU saat ini masih jauh dari peran maksimal yang bisa diberikan kepadanya.

Menurut keduanya, penyebabnya tak lain adalah keberadaan Erik ten Hag. Manajer asal Belanda itu rupanya menghalangi peran McClaren.

“Kami pernah bermain di bawah Steve McClaren. Tidak mungkin sidik jarinya berada di dekat tim itu (merah -MU),” ujar Owen, seperti dilansir Mirror.

“Dia pelatih yang brilian dan tim tidak terlatih sama sekali. Tidak mungkin. Tim benar-benar disorientasi, mereka sedang melalui ini sekarang,” imbuhnya.

“Tidak ada satu hal pun yang menurut saya berhasil di tim itu. Steve McLaren adalah kepala operator dan saya hanya bisa membayangkan ada orang lain yang melatih tim dan dia hanya seorang pengamat.” .

“Mereka akan dikalahkan oleh tim mana pun yang mereka lawan jika mereka bermain seperti itu hari ini. Bagi Manchester City, meredam semangat mereka di Wembley di hadapan jutaan orang adalah hal yang memalukan.”

“Untuk empat pertandingan, ya, apa saja,” tambah Owen.

“Sesuatu harus berubah. Saya pikir itu harus berubah karena ada terlalu banyak pertandingan penting. Itu bisa menentukan sepak bola Eropa musim depan, itu trofi,” ujarnya. Steve McClarens. (chroniclelive.co.uk)

Sementara itu, Scholes setuju dengan Owen dan menyoroti bagaimana McClaren dapat membantu menyelesaikan masalah di United yang pernah bekerja dengannya di masa lalu.

“Itu tidak mempengaruhi tim itu,” tambah Scholes. “Manajer tidak bisa membiarkan dia (McClaren) menyentuh tim itu karena semua orang mengira kami adalah tim besar yang menyerang semua orang (Manchester United), namun Steve McClaren menjalani sesi latihan untuk melakukan itu.” . waktu, untuk mendapatkan jarak dan sudut yang tepat.” United telah menderita beberapa kekalahan yang cukup berat sejak Ten Hag ditunjuk pada Mei 2022, termasuk kekalahan 4-0 di Brentford, kekalahan 6-3 di Manchester City, dan kekalahan 7-0. melawan Liverpool.

Namun, menurut Ten Hag sendiri, kekalahan kandang 4-0 melawan Palace adalah yang terburuk: “Ya, kekalahan terburuk kami.”

“Harusnya kami terus berjuang seperti suporter. Itu jelas performa buruk. Sejauh ini belum cukup bagus. Kami sangat kecewa,” kata Ten Hag.

(Tribunnews.com/Tio)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *