Siti Monni Saksikan Kebrutalan Pemuda yang Serang Kampungnya di Koja, ‘Ada Seret Celurit di Jalan’

Reporter Tribune Jakarta.com Gerald Leonard Augustine melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siti Moni Aritonang (55) pada Rabu malam (24 Juli 2024) ketakutan melihat puluhan pemuda bersenjatakan senjata tajam.

Serangan itu terekam dalam video lucu oleh para pencari sensasi dan menjadi viral di jejaring sosial.

Puluhan pemuda menyerang pemuda lain yang berkumpul di sebuah warung kota di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.

Mereka berlari melintasi tengah jalan sambil membawa senjata tajam dan memaksa pengendara menunggu hingga situasi membaik.

Penyerangan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB saat warung kota sedang ramai dikunjungi pemuda setempat

“Saya terbangun, anak-anak yang digantung langsung bersembunyi di toko saya.

Saat ditemui di lokasi, Kamis (25/07/2024), mereka mengaku sedang bermain-main di sini.

Ia menyaksikan kebrutalan pemuda yang menyerang desanya.

 Mereka yang wajahnya sama sekali tidak dikenali Sita mulai membawa sandiwara dalam posisi menyerang.

Bahkan ada di antara mereka yang mengambil sketsanya di jalan sehingga menimbulkan keributan yang semakin membuat Siti takut

Tiba-tiba malam itu, Sita meminta para pemuda yang berkumpul di tokonya untuk melindunginya.

Ia juga meminta warga sekitar untuk menyelamatkan barang miliknya agar tidak menjadi sasaran.

“Saya langsung teriak. Saya suruh anak-anak selamatkan sepeda motor dulu. Akhirnya warga datang, ramai,” ujarnya.

Kurang dari 10 menit kemudian, para pemuda yang menyerang mereka akhirnya pergi sendiri, meninggalkan Sita yang terguncang dengan apa yang baru saja terjadi.

Sita mengaku bersyukur penyerangan itu cepat berakhir.

Hingga saat ini, Siti masih agak trauma dan teringat toko tempat ia hampir dirusak oleh komplotan tersebut.

“Iya akhirnya bangkrut. Saya takut juga karena usaha saya hampir hancur,” ujarnya.

Menurut Siti, penyerangan yang terjadi di wilayahnya tidak hanya terjadi satu kali, melainkan berkali-kali.

Perkelahian biasanya terjadi pada akhir pekan dan sering terjadi saat patroli polisi

Artikel ini dimuat di Tribun Jakarta.com dengan judul Ibu-Ibu Kojare Menyaksikan Badai di Desa Puluhan Ribu Pemuda, Kios Mereka Dipilih Hampir Secara Acak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *