Siswa SMK di Bogor Tewas Diduga Akibat Dibully: Dokter Angkat Tangan Karena Kepalanya Jadi Lembek

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- M Ridwan (16), siswa kelas X SMK Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas akibat kekerasan.

Ia berdomisili di Cibogo Udiklat, Desa Chipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Sebelum meninggal, M Ridwan bercerita kepada ibunya yang melihat Siti Mas tentang perlakuan pelaku.

Pada Rabu (4/9/2024), Ridwan pamit ke City untuk hengkang.

Diminta Rp 5rb untuk berangkat naik bus jam 15.00 WIB.

Pukul 18.00 WIB, Ridwan menelepon ayahnya untuk meminta bantuan karena dianiaya.

“Dia minta tolong, ‘Saya mau tembak orang’,” kata Siti menirukan ucapan M. Ridwan.

Saat datang, Ridvan sudah muntah darah.

Saat membawanya pulang, Siti tidak melihat adanya luka di tubuh anaknya.

Namun Ridwan terus merintih kesakitan di dalam kamarnya.

“Saya ragu kenapa saya buru-buru ke rumah sakit karena dia muntah-muntah,” kata Siti Mas.

Menurut Siti Masjiva, terdapat luka dalam di kepala bagian kiri, tepat di atas telinga.

Di bagian itu, kepala Ridva terasa lembut.

Kemudian, menurut Siti, Ridvan juga ikut muntah.

Dewan Kota kemudian mengumpulkan informasi tentang pengalaman anak tersebut.

– Aku berkata, Ivan, apa yang ada di pikiranmu?

M. Ridvan alias Ivan mengaku dipukuli oleh P. yang melakukan tindak pidana tersebut.

“Dia berkata, ‘Mahasiswa,'” katanya. Jika Anda seorang murid, mustahil untuk muntah seburuk ini.

Ia bergegas membawa M Ridwa ke klinik 24 jam.

Siti kemudian menceritakan semuanya kepada dokter yang bertugas.

“Saya bawa 24 jam ke dokter, 24 jam saya jelaskan kronologi sebenarnya ke dokter, dulu, “Vane, dia datang ke sini dengan siapa, dia siapa?” “Mama.” kata Siti.

Melihat keadaan kepala Ridva yang lembut, dokter yang bertugas di klinik 24 jam itu mengangkat tangannya.

Ia mengirim Ridwa ke RSUD Chiavi Bogor untuk dilakukan visum dan CT scan.

“Saya angkat tangan Bu, ini pelecehan serius.” Dokter yang bertugas mengatakan untuk membawa saya ke IGD di Ciawi. Anak harus diperiksa setelah kematian, tomografi harus dilakukan. Cepat ambil kasusnya, saya ikuti prosedurnya untuk anak saya,” ujarnya.

Sesampainya di IGD RSUD Chiavi, M Ridwan masih bisa berjalan kaki dari sepeda motor.

Namun tubuhnya mulai melemah.

“Dari sepeda motor sampai IGD, anak saya masih bisa berjalan, semakin kuat.” Saat mau mendaftar, dia sudah tidak kuat lagi, dia ikut felbet dan langsung dikelola oleh tim medis, jawaban pertanyaan dokter masih lancar.

Saat ini, tubuh Ridva sudah tidak kejang lagi dan dia mengalami kejang-kejang.

“Mereka memberi saya infus dan tidak masuk, saya langsung kejang, saya kritis, mereka hanya memasang ventilator beberapa jam. Mau bagaimana lagi kalau waktu masih kurang dari jam 6 sore. dia menjelaskan.

Berdasarkan keterangan dokter, Siti Mas mengatakan M Ridwan mengalami cedera kepala.

“Cedera otak, arteri pecah.” “Luka yang dalam aman di dada,” ujarnya.

Kapolsek Megamendung AKP Dedi Hermavan juga M.

Saat itu, Ridvan sudah muntah darah.

“Saat ditemukan, korban diketahui muntah darah.

Pengarang: Sanjaya Ardi

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Cara Sadis Bullying Siswa SMK di Megamendung Bogor, Kepala Korban Melunakkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *