Laporan jurnalis TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ayah seorang siswa SDN 02 Pesanggrahan, Jakarta Selatan, berinisial RM (11), yang tewas terjatuh dari lantai tiga sekolah tersebut, meminta polisi mengusut kasus ini.
Alasannya, ayah korban merasa aneh dan tak terima dengan kematian anaknya.
Ada dari pihak keluarga yang menerima, ada pula yang minta diperiksa, kata Kapolsek Pesanggrahan AKP Kresna Ajie Perkasa, Kamis (12/12/2024).
Kresna mengungkapkan, ayah korban siap menandatangani surat pernyataan menolak melakukan autopsi terhadap jenazah.
Ayah korban berubah pikiran dan mendesak polisi mengusut penyebab kematian anaknya.
“Jadi sejak kemarin pihak pihak ayah, orang tua korban, sudah menandatangani surat penolakan autopsi.
– Tadi malam ayah korban datang lagi untuk menyelidiki kasus ini, kata Kresna.
Polisi telah memeriksa rekaman CCTV sekolah tempat korban belajar.
Namun CCTV tidak memperlihatkan secara jelas momen jatuhnya korban.
Rekaman CCTV itu sebenarnya dari lantai tiga, bukan di puncak tangga, jadi di lorong menuju tangga. Jadi tidak begitu jelas dari rekaman CCTV.
Namun, ternyata saat hendak menaiki tangga, ia berencana meluncur ke bawah pagar. – Nah, di sana langsung terlihat korban terjatuh, kata Kapolsek.
Peristiwa naas tersebut terjadi pada Rabu (12/11/2024) sore sekitar pukul 10.30 WIB.
Berdasarkan keterangan saksi di sekitar, kejadian tersebut terjadi saat jam istirahat.
Korban kemudian ingin turun ke lantai dua dengan cara terjatuh di pagar tangga.
“Seperti yang dijelaskan kan, makanya saya baru selesai kelas, istirahat. Jadi adik ini turun tangga, dia ingin seperti yang duduk di pagar, seperti perosotan seperti itu,” kata Kresna.
Korban terpeleset dan terjatuh dari lantai tiga ke lantai dua sekolah tersebut.
Korban meninggal dunia seketika di tempat kejadian (TKP) setelah mendapat luka di kepala bagian belakang.
– Iya, jadi informasinya dia meninggal di tempat. Jadi dibawa ke RSUD, tapi di RSUD sudah meninggal, kata Kapolres.
“(Cedera) di kepala, tepat di belakang kepala. Itu titik kena. Jadi, apa salahnya di kepala, sudah lunak,” imbuhnya.
Polisi memeriksa tiga orang saksi yang terdiri dari seorang wali kelas, seorang guru pendidikan jasmani, dan seorang kepala sekolah.
“Masih dalam tahap penyidikan. Nanti kita cek. Jadi siapa yang mau kita panggil, baru kita putuskan,” kata Kresna.
Artikel ini diterbitkan oleh TribunJakarta.com dengan judul Siswa SD di Jaksel Meninggal Usai Jatuh dari Lantai 3 Sekolah, Faels Korban Merasa Aneh