Siswa MA di Jakarta Koma Diduga Karena Korban Bully, Polisi: Itu Berkelahi Satu Lawan Satu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polisi menyatakan tidak ada unsur pelecehan dalam kasus pelajar MA As-Syaffiyah berinisial AA (16) yang koma setelah diduga dianiaya.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Ada Rahmat Idanal mengungkapkan, AA sempat adu mulut atau duel satu lawan satu dengan siswa lain hingga mengakibatkan luka-luka.

“Karena pelakunya masih anak-anak, mereka pun berkelahi. Jadi itu bukan pelecehan. Mereka adu satu lawan satu, ada satu orang yang diduga pelakunya,” ujarnya, Kamis (10/10/2024).

Tim PPA Polres Metro Jakarta Selatan, kata Ada Rahmat, saat ini sedang melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian.

Pihaknya bahkan memeriksa beberapa saksi dalam kasus tersebut.

“Sejauh ini tim kepolisian sudah turun ke lokasi kejadian, ke sekolah untuk diperiksa di hadapan Kanit Reskrim dan kami sudah memeriksa lima orang saksi,” ujarnya.

Dan proses penyidikan kasus ini masih berjalan, lanjut mantan Direktur Reserse Kriminal Polri Merhav Banten.

Sementara itu, Sot Monongan selaku pengacara mahasiswa berinisial AA mempertanyakan pernyataan polisi.

“Bagi kami kalau polisi bilang begitu, tinggal buktikan saja rekaman CCTV-nya,” ujarnya.

“Iya nggak mungkin kalau one-on-one seburuk itu, kritis, kita sederhana saja. Tidak perlu membahas hukum acara atau pidana secara detail, tidak perlu. Terima saja logikanya, satu lawan satu, satu masa kritis, tidak terjadi apa-apa,” lanjutnya. Pernyataan Advokat Korban

Hamonongan Selatan, kuasa hukum AAP, mempertanyakan klaim tersebut dan meminta polisi membuktikannya dengan membuka rekaman CCTV.

“Kalau kami kalau polisi bilang begitu, tinggal buktikan saja rekaman CCTV-nya,” kata Soth saat dihubungi, Kamis (10/10/2024).

Menurut Sutt, tidak mungkin korban berada dalam kondisi kritis jika hanya terlibat perkelahian satu lawan satu dengan pelaku.

“Ya, tidak mungkin satu lawan satu bisa seburuk itu, kritis, sederhana saja. Tidak perlu panjang lebar membahas hukum acara atau pidana, kita tidak usah. Terima saja logikanya, satu lawan satu, masa kritis, tidak terjadi apa-apa,” ujarnya.

Ia pun meminta polisi bertanggung jawab atas pernyataannya. Ia mengaku akan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas.

“Kalau polisi bilang seperti itu, kita bisa mengadilinya, buktinya apa yang mereka punya untuk pernyataan seperti itu? Polisi harus mempertanggungjawabkan pernyataannya,” kata Sutt.

“Dan informasi itu kita dapat, tapi masih kita tutupi. Kalau polisi coba main-main, kita kendalikan, semua instansi yang berwenang akan kita waspadai,” imbuhnya.

Dia mengatakan, pelaku penyerangan terhadap AAP diduga berjumlah 10 orang yang semuanya merupakan petinggi korban.

 

Penulis: Ramadhan L Q

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Polisi Sebut Tak Ada Pelecehan Mahasiswa A-Syafia, Duel Satu Lawan Satu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *