Reporter Tribunnews.com Dennis Destrivan melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sistem teknologi engagement yang tepat dinilai penting bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan kedisiplinan karyawan.
Perusahaan Software-as-a-service (SaaS) Mekari telah mengungkapkan pentingnya sistem teknologinya untuk membantu karyawan masuk dan keluar, ketidakhadiran, serta kedatangan dan keberangkatan kerja.
Sistem waktu dan jam adalah bagian penting dari manajemen tenaga kerja untuk setiap perusahaan dan bisnis, kata Mekari Talanta Stevens Jetfer, Kepala Bisnis. Meskipun kelihatannya sederhana, mematikan dan menghidupkan dapat mempengaruhi produktivitas dan gaji.
Dikatakannya pada Minggu (12/5/2024), “Oleh karena itu, perusahaan dan dunia usaha harus membuat jam dan prosedur serta sistem pencatatan kehadiran karyawan.”
Sistem waktu dan jam yang baik mencatat kehadiran karyawan secara akurat untuk menjaga disiplin kerja, serta terintegrasi ke dalam sistem penggajian dan akuntansi untuk menyederhanakan perhitungan penggajian.
Oleh karena itu, sistem waktu dan jam tidak bisa diabaikan karena berdampak langsung pada pengelolaan sumber daya manusia dan efisiensi kerja, kata Jethefer.
Semakin banyak karyawan yang dimiliki suatu perusahaan, semakin kompleks pula jadwal kerjanya. Sistem absensi yang otomatis, efisien dan mudah digunakan berperan penting dalam operasional perusahaan.
Perusahaan kini beralih ke teknologi untuk membantu memperlancar jam kerja, tambahnya.
“Selain efisien, teknologi juga memungkinkan perusahaan mengumpulkan data pola keterlibatan karyawan yang dapat digunakan untuk membentuk kebijakan SDM,” tambah Jethefer.
Ia juga berbagi tren terkait jam kerja dan perilaku per jam karyawan berdasarkan data Mekari Talent untuk kuartal pertama tahun 2024.
Disiplin waktu
Setiap perusahaan dan bisnis memiliki gaya pengaturan jam kerja masing-masing. Khususnya, terdapat perusahaan pada sektor manufaktur yang menggunakan sistem shift, dan terdapat perusahaan pada sektor jasa profesional yang menggunakan sistem waktu.
Terlepas dari jam kerja, statistik menunjukkan bahwa, secara umum, pekerja tiba di tempat kerja rata-rata 9 menit lebih awal dan rata-rata 18 menit setelah pulang kerja.
“Anda bisa melihat sebagian besar karyawannya mengikuti jadwal perusahaan yang didirikan di luar negeri,” kata Jethefer.
Pulang “satuan”
31% pekerja bekerja antara pukul 07:00 dan 07:59. Pada akhir hari kerja, sebagian besar pekerja atau sebesar 24% bekerja pada pukul 17.00 hingga 17.59.
“Karyawan, terutama yang bekerja di tempat kerja, memilih datang lebih awal agar punya waktu untuk bersiap bekerja,” kata Jetfer.
Penghentian pekerjaan
Jika perusahaan di sektor manufaktur mempertimbangkan jumlah karyawan, maka jam dan sistem jam menjadi pengguna nomor satu. Khusus untuk perusahaan industri, 12% jam kerja terkonsentrasi di Jakarta Barat dan 8% di Tangerang.
“Integritas datang dan pulang kerja sangat berpengaruh terhadap tingkat produksi perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, mereka mengedepankan penggunaan sistem waktu dan jam yang baik sehingga dapat mengatur jadwal kerja ratusan karyawan berdasarkan posisi dan jabatannya. kemampuan, ”kata Jethefer.
Bergerak di pagi hari
Bagi industri manufaktur, peralihan yang paling populer adalah pagi hari berdasarkan data, dengan mayoritas (35%) pada pukul 08.00.
“Ini biasanya terjadi pada shift pertama antara pukul 08.00 hingga 17.00,” kata Jethefer.
Jetfer menambahkan, di masa depan, akan semakin banyak perusahaan dan bisnis yang menggunakan teknologi modern untuk memudahkan karyawan untuk masuk dan keluar.
Salah satu teknologi terkini adalah contactless website, dimana karyawan tidak perlu lagi menggunakan sidik jari.
“Kami melihat perusahaan mulai menguji port tanpa batas dan pengenalan wajah, karena nilai tambah yang diberikan teknologi ini yaitu dapat mendeteksi wajah,” ujarnya.
Teknologi pengenalan wajah mengurangi penyalahgunaan ID karyawan ketika mereka tiba di tempat kerja, mempercepat jam kerja karena karyawan tidak perlu berhenti untuk menggesek jari atau menggesek kartu di dalam mobil penumpang.