TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sistem digital pembangkitan, Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC) PLN Indonesia Power, telah diawasi oleh perusahaan Thailand yakni Banpu Public Company Limited.
CEO PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan REOC telah menarik perhatian dunia karena terbukti andal dan efektif dalam memantau lebih dari 20 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter.
REOC menjadi bukti keberhasilan PLN Indonesia Power dalam mengelola digitalisasi pembangkit listrik, kata Edwin, ditulis Minggu (14/7/2024).
Karena keberhasilan itu, REOC kini menjadi subjek penelitian komparatif perusahaan-perusahaan energi Thailand.
Perwakilan perusahaan langsung mendatangi kantor pusat IP PLN untuk mendemonstrasikan langsung kinerja sistem.
“Ini merupakan kesempatan besar bagi kami untuk menunjukkan kepada dunia inovasi teknologi pengolahan pembangkit listrik berbasis REOC berbasis Industri 4.0,” ujarnya.
Edwin mengatakan REOC merupakan teknologi yang dikembangkan secara mandiri oleh para insinyur terbaik PLN Indonesia Power sebagai bentuk digitalisasi, inovasi dan efisiensi pembangkit.
“REOC merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap inovasi teknologi dan keunggulan operasional di sektor energi,” jelas Edwin.
Salah satu perwakilan delegasi Banpu, Office Manager, Office of Chief Operating Officer (COO) Banpu Anuttara Tonwong, kagum dengan teknologi digitalisasi generator yang diterapkan IP PLN.
“Transformasi digital pembangkit listrik yang dilakukan oleh PLN IP sungguh luar biasa. Penggunaan AI REOC memberikan dampak yang signifikan terhadap efisiensi, produktivitas, dan pengambilan keputusan yang akurat dan tepat. Namun, ini semua hanyalah alat yang tidak dapat digantikan oleh manusia, namun kita harus ingat, manusia tidak bisa menggunakan “AI akan digantikan oleh seseorang yang bisa mengoperasikan AI,” kata Anuttara.