Singapura Hadapi Lonjakan Covid-19 Drastis, Pakar: Umumnya Alami Gejala Ringan

Laporan reporter Tribunnews.com, Reena Ay

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Negara tetangga Singapura sedang menghadapi permasalahan serius akibat Covid-19.

Dilaporkan jumlah orang yang terinfeksi Covid di Singapura telah meningkat sebesar 90 persen dan wabah diperkirakan akan terjadi dalam dua hingga empat minggu ke depan.

Dimulai dengan 13.700 kasus dan meningkat menjadi 25.900 pada minggu kedua bulan Mei.

Pakar kesehatan Profesor Tjandra Yoga Aditama pun mengomentari masalah tersebut.

Meski menyebar dengan cepat, kasus yang ada biasanya hanya menunjukkan sedikit gejala.

Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap perawatan di rumah sakit, apalagi perawatan di unit perawatan intensif. 

Karena itu, sepertinya setelah puncak kasus tertangani dengan baik, akan turun lagi. Kasusnya akan mereda lagi, ujarnya, Rabu (23/5/2024) di Jakarta.

 Ia mengatakan hal ini tidak biasa karena Covid-19 masih ada.

Kadang naik turun seperti penyakit menular.

“Perubahan baru terlihat dari masa ke masa, saat ini dan masa depan,” jelas direktur pascasarjana RS Yersi.

Peningkatan kasus di Singapura saat ini disebabkan oleh virus KP1 dan KP2 kelompok subtipe JN.1 yang merupakan bagian dari Omicron.

Secara umum jenis virus Covid yang paling umum di dunia adalah varian JN.1 dengan komplikasinya antara lain Omicron, KP.1 dan KP.2. 

Keduanya juga dikelompokkan dalam nama ‘FLiRT’, istilah teknis untuk transformasi yang telah terjadi.

“KP.2 lebih mudah menular dibandingkan KP.1 dan KP.2 diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok dalam pengawasan (VOM) oleh WHO,” Prof. Tjandra.

Adapun yang terjadi di Singapura, ada tiga hal yang harus dilakukan di Indonesia. 

Pertama, memantau secara ketat jumlah kasus di negara lain, seperti yang terjadi di Singapura, India, dan negara lainnya. 

Kedua, memantau keberadaan berbagai jenis dan subtipe Covid serta turunannya.

“Apakah ada peningkatan kasus Covid atau tidak, kita semua harus hidup bersih dan sehat serta mengutamakan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” pesannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *