Sindiran dan Kritik PDIP Belum Tentu Indikasi Bakal Jadi Oposisi, Berikut Analisa Pengamat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sederet sindiran terkait proses pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ditujukan kepada PDIP.

Bahkan pada Rakernas akhir pekan lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali melontarkan pernyataan mengejutkan.

Megawati menyinggung soal pimpinan kementerian dan pengujian UU Mahkamah Konstitusi (MK).

Apakah ini sinyal kuat bahwa partai politik berhidung banteng putih itu akan bertarung habis-habisan dalam lima tahun ke depan?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, punya pandangan berbeda.

Ia mengaku memperkirakan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu tidak akan mengumumkan sikap politiknya dengan bergabung atau menentang pemerintah pada Rakernas V di Jakarta Utara.

Ujang menilai partai berlambang banteng hitam itu sudah mengambil sikap politik di saat yang tepat.

“Iya kalau saya lihat kenapa saya tidak mengumumkan keputusan keluar atau masuk pemerintahan? Saya prediksi kemarin di Rakernas tidak diumumkan, saya tunggu yang benar dan tepat. .momentumnya.” kata Ujang saat dihubungi Wartakotalive.com, Senin (27/5/2024).

Menurut Ujang, jika haluan politik PDIP diumumkan pada Rakernas, maka PDIP tidak lagi transparan kepada publik.

Kalau kemarin diumumkan di Rakernas, PDIP sudah tidak layak lagi, tidak ada pemerintahan karena partai oposisi atau aliansi sudah final, kata Jang.

Ia memperkirakan PDIP tetap menjaga kehadiran dan konsistensinya pasca kalah pada Pilpres 2024.

Oleh karena itu, politik membutuhkan alat, perlu cara untuk menjaga kehadiran dan konsistensi, kehadiran dalam urusan negara dan konsistensi kondisi kehidupan dan etika untuk menjaga tata kelola pemerintahan yang baik, kata Ujang.

Ujang mengatakan, PDIP tidak ragu-ragu dalam menentukan arah politiknya, melainkan mengulur waktu dan akan mengumumkannya di menit-menit terakhir menjelang pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024.

Makanya saya lihat bukan yang masih saya ragukan, yaitu strategi mengulur (waktu), pasti menit-menit di akhir pertandingan lalu diumumkan karena penobatan Prabowo pada Oktober 2024 masih jauh. Kalau itu diumumkan sekarang. , sudah tidak jelas lagi jadi pasti di akhir (pengumumannya),” ujarnya.

“Saya melihat ada diskusi-diskusi antar kelompok pemerintah. “Itu bagian dari strategi, jadi tidak heran kalau PDIP menjaga karakternya, tujuannya, perilakunya, yaitu perilaku partai oposisi atau pemerintah, diselamatkan dulu,” kata Ujang.

Ujang juga menjelaskan pro dan kontra jika PDIP menjadi oposisi atau sebaliknya.

“Kalau berkuasa, dapat jabatan menteri lagi dan PDIP masih berkuasa kan? Beberapa pejabat yang terkait dengan PDIP aman,” jelasnya.

“Jika partai oposisi, partai lain, yang berkuasa dihalangi dan mereka akan “bentrok” dengan pemerintah, maka pemerintah akan melakukan beberapa hal,” tutupnya.

Rakernas PDI Perjuangan

Momen ditutup pada penutupan Rakernas V PDIP di Stadion Internasional Beach City, Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Diantaranya, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menitikkan air mata saat rekomendasi Rakernas V PDIP dibacakan.

Momen itu terjadi saat Puan mempelajari poin ketujuh.

Puan mengatakan, PDIP mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.

Dan PDIP dipercaya masyarakat untuk memenangkan pemilu legislatif tiga kali berturut-turut, kepercayaan masyarakat harus dilihat dengan memperbaiki tiga pilar partai (Struktural, Legislatif dan Eksekutif), kata Puan.

Puan bergidik membaca poin-poin tersebut. Dia tampak menyeka air matanya.

Ribuan buruh yang hadir pada Rakernas V PDIP lantas bersorak mendukung Ketua DPR RI.

Puan menegaskan, PDIP meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kelakuan partainya pada Pemilu 2024.

Terhadap perilaku anggota partai yang tidak sesuai dengan perilaku politik, tidak disiplin, melakukan tindakan yang bertentangan dengan visi partai, serta melanggar konstitusi dan kehendak rakyat, Rakernas V menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak. masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, jelas Puan, Rakernas V PDIP merekomendasikan agar program rekrutmen, pelatihan, team building, dan pembekalan tim harus disempurnakan.

Tujuannya, agar kejadian kenakalan partai di Pemilu 2024 tidak terulang kembali.

Megawati dipromosikan menjadi Ketua Umum

Rakernas V PDIP mendorong Megawati Soekarnoputri kembali menjabat Ketua Umum periode 2025-2030. 

Hal itu diungkapkan Puan Maharani saat membacakan rekomendasi hasil Rakernas V PDIP.

Puan mengatakan Megawati diangkat menjadi ketua umum berdasarkan pendapat DPD PDIP seluruh Indonesia.

Rapat Organisasi Nasional Partai, setelah mendengarkan pandangan umum DPD PDIP se-Indonesia, meminta keputusan Kongres Prof VI tahun 2025, kata Puan.

Tiba-tiba, ribuan penggemar terlihat bersorak.

Mantan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo pun ikut bertepuk tangan.

Sementara itu, Megawati Soekarnoputri membeberkan alasan partainya belum memutuskan apakah akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto atau tidak.

Hal itu disampaikan Megawati saat memberikan orasi politik yang menutup Rakernas V PDIP.

Dikatakannya, pendirian PDIP didasarkan pada visi yang akan membangun, menjadi bangsa Indonesia yang mandiri dan mandiri.

“Itu yang menjadi dasar pilihan sikap kita. Sikap kita. Sikap politik kita. Hanya saja kalau tidak ada yang ikut, dia tidak disiplin dan saya tahu apa yang ingin saya lakukan,” kata Megawati.

Dia menjelaskan, sikap kelompok berlambang banteng putih itu harusnya diperhitungkan secara politis.

“Kalau saya bicara, momen ini harus diperhitungkan secara politis lho,” kata Megawati yang disambut tepuk tangan partai PDIP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *