Sindir Trump dalam Kampanye, Kamala Harris: Siapa Pun yang Ingin Jatuhkan Orang Lain Adalah Pengecut

TribuneNews.com – Wakil Presiden AS Kamala Harris pada Minggu (18/8/2024) secara tidak langsung menyindir mantan Presiden AS Donald Trump.

Harris mengatakan lawannya dalam pemilihan presiden (Pilpress) pada 5 November adalah seorang “pengecut”.

Sebab, politik lawan-lawannya terfokus pada kejatuhan rivalnya.

Harris membuat pengumuman tersebut saat berkampanye di negara bagian Pennsylvania yang menjadi medan pertempuran utama bersama pasangannya, Gubernur Minnesota Tim Waltz.

“Selama bertahun-tahun, saya pikir ada semacam distorsi yang mengatakan bahwa ukuran kekuatan seorang pemimpin didasarkan pada siapa yang Anda kalahkan. Faktanya, apa yang kita tahu adalah ukuran kekuatan seorang pemimpin yang nyata dan benar. Itu didasarkan pada siapa Anda. berpromosi,” kata Harris seperti dikutip Reuters.

“Siapa pun yang ingin merendahkan orang lain adalah seorang pengecut,” tambahnya.

Saat menyatakan hal tersebut, secara tidak langsung ia menyebut nama Trump.

Trump dikabarkan menyebut Harris sebagai sosok yang “radikal” dan “gila” saat kampanye di Pennsylvania, Sabtu (17/8/2024).

Selain itu, Trump juga menilai mengalahkan Harry akan lebih mudah dibandingkan Presiden AS Joe Biden.

Hasil jajak pendapat menunjukkan Harris membawa energi baru ke dalam kampanyenya.

Dia juga memperkecil kesenjangan dengan Trump secara nasional dan di delapan negara bagian yang bersaing, termasuk Pennsylvania, yang akan memainkan peran penting dalam memilih penerus Biden dari Partai Demokrat.

Harris, yang merupakan keturunan kulit hitam dan Asia, akan menjadi presiden perempuan pertama jika dia menang pada bulan November.

Wakil presiden AS mengatakan dia hampir selesai menulis pidato untuk menerima nominasi presiden dari Partai Demokrat pada hari Kamis.

“Banyak hal telah terjadi yang saya yakini merupakan sebuah jalan, jalan baru, dan semua orang akan terlibat di dalamnya,” katanya kepada wartawan di luar restoran.

Seperti diberitakan sebelumnya, Harris mulai menyusun strategi popular vote untuk membantunya memenangkan pemilu presiden AS 2024.

Salah satu taktiknya adalah menyebarkan janji-janji kampanye presidennya, seperti menawarkan pemotongan pajak bagi sebagian besar warga Amerika.

Selain itu, peraturan ini melarang praktik eksploitasi harga di tingkat grosir untuk membangun perumahan yang lebih terjangkau.

Tidak hanya itu, Harris juga berjanji jika partainya memenangkan kursi kepresidenan AS, ia akan memberikan kredit pajak anak senilai $6.000 untuk keluarga yang memiliki anak.

Dan kemudian dia akan memotong pajak untuk anak-anaknya.

Selain itu, Harris menyerukan pembangunan 3 juta unit rumah baru selama 4 tahun serta beberapa insentif.

“Membangun kelas menengah akan menjadi tujuan yang menentukan dalam masa kepresidenan saya karena saya sangat yakin bahwa ketika kelas menengah kuat, maka Amerika pun kuat,” kata Harris.

“Bersama-sama kita akan membangun apa yang saya sebut ekonomi peluang,” lanjutnya.

Artikel ini sebagian tayang di Tribunnews.com dengan judul Ambisi Menangkan Pilpres AS, Harris-Walz Sumbang Rp 5,8 Triliun untuk Kampanye.

(mg/Putri Amalia dua pitasari)

Penulis merupakan mahasiswa magang di Universitas Sebelas Maret (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *