Sinagoga dan Gereja di Dagestan Diserang Orang-orang Bersenjata, Tewaskan 15 Polisi dan 1 Pendeta

TRIBUNNEWS.COM – Orang-orang bersenjata menyerang dua sinagoga dan sebuah gereja di Dagestan, Republik Kaukasus Utara, Rusia, pada Minggu (23/6/2024).

Mereka menargetkan kota Derbent dan Makhachkala.

Sinagoga di Derbent dibakar habis.

Gereja dan kantor polisi di Makhachkala juga menjadi sasaran orang-orang ini, menurut Al Jazeera.

Seorang pendeta meninggal di gereja.

BBC melaporkan bahwa 15 polisi dan penjaga keamanan tewas akibat serangan yang dilakukan oleh penyerang tak dikenal.

Enam penyerang tewas dan polisi sedang memburu pelaku lainnya.

Sejauh ini, belum jelas siapa yang melakukan kejahatan tersebut. Mobil polisi ditembak dan gereja dibakar

Berdasarkan video, seseorang berpakaian hitam menembak ke arah mobil polisi sebelum ambulans tiba di lokasi kejadian.

Belakangan, di Derbent, orang-orang tersebut menyerang sinagoga dan gereja, lalu membakarnya.

Serangan terhadap sinagoga di Derbent terjadi 40 menit setelah kebaktian malam.

Para penyerang membakar gedung tersebut dengan bom molotov, dan polisi serta penjaga keamanan terbunuh di luar gedung selama serangan tersebut.

Gambar menunjukkan api besar dan asap mengepul dari deretan jendela di setidaknya satu lantai gedung.

Dalam video yang dibagikan Kementerian Luar Negeri Republik Dagestan, puluhan petugas tampak bersenjata dan membawa senjata di luar gerbang katedral di barat laut Makhachkala dan di sebuah gedung di Derbent, CNN melaporkan.

Sebuah mobil polisi juga diserang di desa Sergokal.

Para penyerang di Derbent kemudian terlihat melarikan diri dengan mobil.

Polisi menangkap Magomed Omarov, bupati Sergokalinsky dekat Makhachkala, setelah ada laporan bahwa kedua putranya termasuk di antara mereka yang melakukan serangan hari Minggu.

Daniel Hawkins, yang melaporkan untuk Al Jazeera dari Moskow, mengatakan Dagestan sebelumnya pernah mengalami kekerasan separatis pada tahun 1990an dan awal tahun 2000an.

Namun seiring berjalannya waktu, serangan tersebut mulai menurun.

“Seiring berjalannya waktu, kekerasan telah menurun,” kata Hawkins

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain yang berhubungan dengan Dagestan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *