TRIBUNNEWS.COM – Pecco Bagnaia menunjukkan sikap berkelas dan penuh rasa hormat usai absen di Kejuaraan Dunia MotoGP 2024.
Rekan setim Marc Marquez di MotoGP 2025 itu justru mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Jorge Martin selaku Juara Dunia MotoGP 2024.
Tak hanya Bagnaia yang menuliskan testimoninya, suami Domizia Castagnini belajar banyak berkat Martin.
Perlu diketahui, pertarungan Bagnaia vs Martin perebutan gelar juara dunia terjadi dua tahun berturut-turut. Pembalap Ducati Lenovo Pecco Bagnaia berbincang dengan pembalap Prima Pramac Jorge Martin di MotoGP Parc Ferme 2024 di Thailand. (Moto GP)
Tepatnya pada musim 2023, di mana Martin kehilangan peluang meraih gelar juara dunia MotoGP pertamanya.
Tahun berikutnya, Martin berhasil pulih dan membalas kesalahannya di tahun 2023 dengan cara yang luar biasa.
Konsistensi performa pebalap asal Spanyol itu berhasil memperkecil keunggulan Bagnaia yang tengah berusaha mencetak hat-trick gelar juara dunia.
Bagnaia pun mengakui dengan kata-katanya sendiri bahwa penampilan bagus Martin membuat rivalnya itu layak menyandang gelar juara.
Karena itulah anak didik Valentino Rossi meminta Martin menikmati perayaan sebagai juara dunia.
“Saya harus berterima kasih kepada Anda (Martin) yang telah berjuang sampai akhir selama dua tahun berturut-turut,” tulis Bagnaia dalam Instagram Stories.
“Anda membuat saya bersenang-senang dan mengajari saya (selama MotoGP 2024). (Dan) Ini suatu kehormatan bagi saya, Anda adalah pembalap hebat dan Anda pantas mendapatkan gelar ini.”
Selamat menikmati (gelar juara dunia MotoGP 2024), pungkas Pecco.
Martin merespons dengan baik, sukses membalas Bagnaia dalam perebutan gelar juara dunia.
Martin pun tak henti-hentinya memuji Bagnaia atas kebaikan pembalap asal Italia tersebut.
“Sungguh seorang juara!”
“Orang yang luar biasa, terima kasih Pecco,” jawab Martin.
Belakangan, sebagai manusia biasa, Bagnaia tentu saja merasa kecewa dengan hasil yang diraih di penghujung MotoGP 2024.
Namun Bagnaia dan kelasnya menegaskan, momen ini akan mereka manfaatkan untuk kembali berkembang.
Saya berharap momen ini tidak pernah terjadi, kekalahan itu menyakitkan, namun untuk tumbuh dan berkembang, Anda harus tahu bagaimana menerimanya.
Musim ini sangat berarti bagi saya baik secara atletik maupun sebagai pribadi.
“Kami melakukan hal-hal luar biasa, membawa MotoGP ke level yang sangat tinggi, memenangkan 11 balapan bersama dan kalah bersama sebagai satu keluarga besar.”
“Saya bangga dengan orang-orang saya dan mereka akan selalu menjadi yang utama bagi saya. Sekarang kami memikirkan tahun 2025 karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Terima kasih Tim,” jelasnya.
Perjuangan Bagnaia untuk menambah koleksi gelar juara dunia MotoGP musim depan masih terbuka.
Namun jika melihat kesiapan beberapa tim, sepertinya musim depan akan menjadi misi sulit bagi Bagnaia untuk menambah gelar juara.
Bukan hanya bagi Bagnaia, tapi juga bagi Martin untuk mempertahankan gelar juara dunianya.
Bagaimana tidak, Marc Marquez sudah tiba di pabrikan Ducati dan diprediksi bisa tampil bagus.
Aprilia, yang memiliki dua juara dunia, Martin dan Ai Ogura, juga diperkirakan akan mempersulit keadaan.
KTM memiliki Pedro Acosta dan kebangkitan Yamaha bersama Fabio Quartararo musim depan sangat dinantikan.
(Tribunnews.com/Niken)