SIG Pasok Bahan Bangunan ke Proyek IKN Sebanyak 4.000 Ton per Hari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah tengah membangun Ibu Kota Negara Kepulauan (IKN) di Kalimantan Timur.

Sekretaris Perusahaan SIG Vita Mahreni mengatakan, pihaknya saat ini mendukung pengembangan IKN dengan memasok 3.000 hingga 4.000 ton material konstruksi per hari.

Menurut dia, sejak Desember 2022 hingga Februari 2024, SIG memasok 400 ribu ton bahan bangunan dari fasilitas di Balikpapan dan Samarinda untuk berbagai paket pekerjaan seperti Istana Negara, Kantor Presiden, dan Gedung Upacara di Kawasan Pusat Pemerintahan (KIPP). . )

Setelah itu Tol IKN Seksi 3A (Karangjong-KKT Kariangau), Seksi 3B (KKT Kariangau-Simpang Tempadung) dan Seksi 5A (Jembatan Simpang Tempadung-Pulau Balong).

Produk SIG juga digunakan untuk infrastruktur pendukung KIPP yaitu Intake Sepaku dan Bendungan Sepaku, jelas Vita dalam tulisannya, Rabu (4 Januari 2024).

Vita optimis industri semen dalam negeri masih memiliki prospek yang baik, didorong oleh permintaan semen untuk konstruksi real estate dan residensial menyusul backlog perumahan nasional yang mencapai 12,75 juta unit.

Pemerintah telah banyak mengembangkan infrastruktur, termasuk pembangunan IKN, yang akan membantu memanfaatkan potensi industri semen dalam negeri.

Menghasilkan keuntungan Rp 472 miliar

Pada kuartal I 2024, SIG mencatatkan penjualan sebanyak 9,18 juta ton dengan pendapatan Rp 8,38 triliun.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 472 miliar.

Vita mengatakan industri semen dalam negeri mengalami kontraksi pada kuartal I 2024, terutama karena segmen semen kantong (ritel) menyumbang 70 persen terhadap total pendapatan SIG.

Situasi ini mempengaruhi volume penjualan dan pendapatan SIG. Di sisi lain, SIG berhasil meningkatkan volume penjualan pada segmen besar (proyek dan bisnis) dan ekspor.

Selain inisiatif efisiensi biaya, SIG juga fokus pada pengelolaan arus kas untuk menjaga kondisi likuiditas dan solvabilitas.

“Upaya tersebut akan mendukung kemampuan SIG dalam memitigasi dampak penurunan permintaan semen sehingga SIG dapat mempertahankan margin EBITDA sebesar 20,7%,” jelas Vita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *