Siapa Sangka di Jakarta Selatan Masih Ada Kelompok Petani, Lokasinya di Hutan Kota Ciganjur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak yang mungkin tidak menyangka masih ada petani di Jakarta Selatan.  

Jakarta Selatan (Jaksel) dijuluki “Kota Anak Muda” karena suasana dan gaya hidupnya yang semarak, tempat nongkrong yang populer, dan banyaknya komunitas yang berkembang.  

Hal ini dianggap berbeda dengan pekerjaan petani yang lebih “tradisional”, terutama dalam kaitannya dengan metode bertani, peralatan, dan gambaran yang terkait dengan pekerjaan tersebut. 

Soni Maulani selaku Ketua Kelompok Tani Kehutanan Karya Mandiri (KTH-KMB) mengumumkan kehadiran petani di Jakarta Selatan.  

KTH-KMB merupakan komunitas pertanian di hutan Ciganjur Jl. Anda, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. 

Soni Maulani mengatakan, kegiatan pertanian yang dilakukan kelompoknya antara lain budidaya sayuran, buah-buahan, tanaman herbal, budidaya alpukat, budidaya madu trigona dan lain-lain.  

Sedangkan untuk mancing disiapkan ikan lele, nila, dan gurami. 

“Kami didorong untuk terus menggalakkan kegiatan pertanian,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024). 

Pengumuman tersebut disampaikan saat Kelompok Pekebun Hutan bertemu dengan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kompol Ade Rahmat Idnal di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024). 

Keberadaan kelompok tani ini, menurutnya, merupakan dukungan terhadap program Presiden RI Asta Cita dalam mencapai kemandirian nasional melalui swasembada pangan 

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menyambut baik kehadiran kelompok tani di Jakarta Selatan. 

Menurutnya, Jakarta Selatan dikenal sebagai pusat metropolitan dan terkenal dengan banyaknya gedung-gedung bertingkat, serta terdapat para petani yang tetap bertani.  

“Program ini merupakan dukungan nyata terhadap visi bersama Indonesia yaitu Indonesia Emas 2045 dan Program Kemandirian Pangan 2049,” ujarnya. 

Menurutnya, arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit terkait dengan program 100 hari Asta Cita pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. 

“Salah satunya mendukung ketahanan pangan melalui pendekatan komunitas dan mengajak masyarakat untuk menanam tanaman minimal untuk kebutuhan sehari-hari yang dapat ditanam di sebagian rumah di kota besar seperti Jakarta,” imbuhnya. 

Di penghujung acara, kelompok tani secara simbolis membagikan hasil pertaniannya antara lain Madu Trigona, Pisang dan minuman herbal berbahan rempah seperti lemon. 

 Di sisi lain, Kapolres Metro Jakarta Selatan juga memberikan sertifikat berupa plakat sebagai tanda pertemuan dengan Kelompok Kehutanan Ciganjur Jakarta Selatan.

Sumber: TRIBUN BANTEN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *