TRIBUNNEWS.COM – Pengamat militer Connie Bakrie menyebut nama Muladi saat membahas skandal dokumen pejabat pemerintah milik Sekjen PDIP Hastu Kristiant yang disimpannya di Rusia.
Pertama, Connie membahas isi dokumen skandal negara yang sedikit banyak menyangkut Mulyo yang kerap disapa Joko Widodo (Jokowi).
Secara singkat, Connie lantas menyinggung kedekatan Jokowi dengan Andi Widjajant, Gubernur Lembaga Keberlanjutan Nasional (Lemhannas) 2022-2023.
Sementara itu, Andi Widjajanto sendiri disebut-sebut telah memberikan tambahan informasi dan analisis untuk melengkapi dokumen krusial milik Hast yang disebut berisi informasi terkait dugaan skandal yang melibatkan pejabat senior pemerintah.
Dimana, informasi tersebut kemudian diserahkan kepada Connie yang kini menjadi profesor di St. Petersburg State University di Rusia.
Berbicara mengenai Andi, Connie menegaskan dirinya sudah sering berhubungan dengan Lemhannas sejak era Muladi, khususnya Gubernur Lemhannas periode 2005-2011.
Tapi kalau sekarang ditanya lagi, bagaimana? Saya hanya ingin tahu, ‘Mulyono’ lupa namanya Andi Widjajanto saat menjadi Gubernur Lemhanas.
“Saya ikut Pak Gubernur di sini, Andi Wijayanto, namanya Andi Wijayanto, saya sudah bermain dengan Lemhans sejak Pak Muladi,” kata Connie dalam tayangan YouTube Ibrahim Samad, Selasa (31/12/2024).
Berbicara mengenai kedekatan Johnny Jokowi dengan Andi, ia pun mengaku belum pernah melihat Gubernur Lemhanna begitu dekat dengan Presiden RI.
“Dari dulu, sampai zaman Agus. Tapi setahu saya, selama saya berkomunikasi dengan Lemhanas, belum ada gubernur yang begitu dekat dengan presiden.”
“Setiap hari Gubernur bertemu dengan Presiden,” jelas Johnny.
Siapakah tokoh Muladi yang diberi nama oleh Connie?
Sebagai informasi, Muladi meninggal pada tahun 2020 di Rumah Sakit Pusat Militer (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Muladi adalah seorang akademisi, hakim, dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Gubernur Lemhannas ke-14 dari tahun 2005 hingga 2011 di bawah pemerintahan Presiden Susil Bambang Yudhoyono (SBY). Profesor Muladi meninggal di Jakarta pada Kamis pagi (31 Desember 2020). – Siapa Muladi? Connie Bakrie disinggung saat membahas kedekatan Jokowi dengan Andi Widjajant (Jamal Al Nasr).
Ia merupakan politisi senior di Partai Golkar.
Lulusan Fakultas Hukum (S1) Universitas Diponegoro pada tahun 1968 ini juga memperoleh gelar PhD di bidang Hukum pada tahun 1984 pada program pascasarjana di Fakultas Hukum Universitas Pajadjaran Bandung.
Kemudian, dua tahun kemudian, Muladi menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 1986 hingga 1992.
Saat itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Partai Golkar Jawa Tengah.
Karier Muladi dimulai pada tahun 1992-1994. Ia diangkat menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Perwakilan Daerah.
Muladi kemudian diangkat menjadi Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada Kabinet Menteri Pembangunan VII pada masa pemerintahan Soeharto (Maret-Mei 1998).
Kemudian, tak lama setelah Soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Presiden BJ Habibie, ia masih dipercaya sebagai Menteri Kehakiman dan juga Menteri Negara.
Saat tak lagi menjabat menteri, Muladi menjabat sebagai Ketua Lembaga Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Habibie Center yang didirikan mantan Presiden BJ Habibie.
Pada saat yang sama, Muladi melanjutkan karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro.
Di tengah kesibukannya di The Habibie Centre, Muladi mengikuti seleksi dan tes kebugaran di DPR sebagai calon Ketua Mahkamah Agung pada tahun 2001 dan lolos tes kebugaran dan kebugaran.
Namun Muladi memutuskan mundur sebagai hakim Mahkamah Agung karena tidak terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung.
Pada awal tahun 2005, Muladi kembali terjun ke dunia politik dengan mendukung Jusuf Kalla dalam kontestasi Pemilihan Umum.
Saat itu, dia menjabat Ketua DXP Partai Golkar.
Pada tahun yang sama, tepatnya 30 Agustus 2005, Presiden SBY mengangkat Muladi sebagai Gubernur Lemhanas.
Lemhanas diberi waktu tiga hingga enam bulan untuk melakukan perubahan awal pada tubuhnya. Riwayat Karir Rektor dan Profesor Universitas Diponegoro Indonesia Provinsi Umum dan Peradilan Pidana Ketua Kongres Delegasi Indonesia Pemberantasan Kejahatan (ECOSOC) (1991 – 1998) Anggota MPR RI, Anggota Delegasi Daerah (1997 – 1999) Komisi Nasional tentang Hak Asasi Manusia (1993 – 1998) Keadilan di VII Menteri. Menteri Pembangunan (1998) dan Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999) serta Menteri Negara/Sekretaris Negara (1999) Ketua Lembaga Demokrasi dan HAM Habibie Center, Jakarta (1999-2002) Gubernur Lemhannas ( 2005 – 2011) Alumni Universitas Diponegoro Ketua Yayasan (2006 – 2011) 2020) Anggota Badan Organisasi Universitas Semarang (USM), Ketua DPP Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Partai Golkar (2009 – 2014) Anggota Dewan Pengawas Pertamina, Ketua Dewan Direksi Gelore Senayan dan Kemayoran , Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia (September 2000 – Juni 2001)
(Tribunnews.com/Rifqah/Siti N) (Kompas.com)