Koresponden Tribune News Namira Unia Lasanti melaporkan
Tribune-News.com, SEOUL – Pasukan Korea Selatan dilaporkan melepaskan tembakan peringatan setelah zona demiliterisasi di perbatasan dengan Korea Utara disiagakan.
Menurut CAN, penembakan itu dilakukan pasukan Korea Selatan setelah 30 tentara Korea Utara (Korut) memasuki kawasan perbatasan yang dijaga ketat.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan, kejadian itu terjadi pada pukul 08.30 waktu setempat ketika terjadi tembakan, dan puluhan tentara Korea Utara segera meninggalkan perbatasan.
Seorang pejabat JCS mengatakan: “Selusin tentara Korea Utara melintasi perbatasan militer hari ini [dan] pergi ke utara setelah tembakan peringatan.”
Akibat kejadian tersebut, diketahui ada sebuah ranjau yang meledak di dekat perbatasan dan melukai beberapa tentara Korea Utara. Ini bukan pertama kalinya Korea Utara melintasi perbatasan.
Ini adalah kedua kalinya dalam dua minggu terakhir. Menurut laporan JCS pada tanggal 9 Juni, sekitar 20 hingga 30 tentara Korea Utara berusaha memasuki zona demiliterisasi.
Belum diketahui tujuan intervensi tersebut, namun aktivitas yang dilakukan Korea Utara di kawasan perbatasan tampaknya merupakan langkah untuk memperkuat pengendalian internal.
Dalam perintah baru-baru ini, Presiden Kim Jong-un memerintahkan pasukannya untuk mempercepat pembangunan jalan sepanjang dua kilometer antara tepi utara DMZ dan Garis Demarkasi Militer yang membagi semenanjung.
Kabar masuknya pasukan Korea Utara ini muncul ketika ketegangan antara Korea Selatan dan Korea Utara kembali meningkat setelah Pyongyang melepaskan ratusan balon propaganda berisi sampah dan kotoran hewan melintasi perbatasan negara tetangganya. Konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara semakin akut
Perang Korea sebenarnya sudah terjadi sejak lama, salah satu penyebabnya adalah persaingan ideologi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet, namun pada tahun 1953 keduanya menandatangani perjanjian damai.
Namun dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara mulai mendorong agresi, terakhir ketika Jong Un menantang Korea Selatan untuk melepaskan 300 balon berisi kertas bekas dan plastik, kemudian sampah basah, pupuk, tisu toilet, puntung rokok. Dan bahkan para pelaut.
Tindakan Pyongyang ini merupakan bentuk pembalasan terhadap selebaran anti-Korut yang sengaja disebarkan para aktivis di Seoul sebagai bagian dari kampanye propaganda pada Mei lalu.
Sementara itu, menanggapi tindakan Korea Utara, Korea Selatan (Korsel) bersiap melakukan propaganda dengan memasang pengeras suara di perbatasan kedua negara. Pengeras suara tersebut kemudian digunakan oleh Korea Selatan untuk menyiarkan propaganda anti-Korea Utara.
Korea Selatan mengatakan bahwa propaganda keras akan diterima oleh pemerintah Korea Utara. Namun Korea Selatan berharap pesan propaganda ini dapat membawa pesan dan harapan bagi tentara dan warga Korea Utara.