Shin Bet Tuduh Iran Hendak Rekrut Warga Israel Jadi Agennya via Telegram

TRIBUNNEWS.COM – Badan keamanan Israel (Shin Bet) mengatakan Iran berusaha merekrut warga Israel sebagai agennya.

Shin Bet mengklaim telah memantau upaya agen yang berafiliasi dengan intelijen Iran untuk merekrut warga Israel melalui platform media sosial.

Menurut Shin Bet, Iran meminta mereka menjalankan tugas yang mengancam keamanan Israel.

“Dinas Keamanan Umum Israel telah menyita beberapa akun palsu berbahasa Ibrani yang dicurigai digunakan oleh badan intelijen Iran,” lapor Jerusalem Post, Jumat (9/8/2024).

Postingan yang ditulis oleh badan intelijen Iran ditemukan di grup dan saluran di platform Telegram, Jerusalem Post melaporkan.

Dia mengatakan postingan tersebut menawarkan pekerjaan yang menarik dengan janji gaji yang tinggi setelah menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan.

Pengumuman tersebut juga menyertakan link yang meminta responden mengisi informasi pribadinya.

Sejumlah besar warga Israel yang menerima pesan-pesan tersebut menolak untuk menanggapi dan melaporkannya ke dinas keamanan, Jerusalem Post melaporkan.

Shin Bet dan cabang keamanan Israel lainnya mengatakan mereka akan terus mengidentifikasi aktivitas Iran di Israel.

Dia meminta warga Israel untuk melaporkan pesan mencurigakan kepada badan keamanan.

Saat ini, Israel semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman dari Iran menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr.

Israel sebelumnya diduga membunuh Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dalam ledakan ruangan saat berkunjung ke Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengancam akan melakukan pembalasan terhadap Israel karena pembunuhan tersebut menargetkan tamu penting Iran di wilayahnya.

Beberapa jam lalu, Israel membunuh komandan Hizbullah Fud Shukr dalam serangan udara Israel di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam dan ancaman datang dari Hizbullah.

(Tribunnews.com/Unitha Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *