Sekitar 10.000 warga Gaza tertimpa puing-puing bangunan di Jalur Gaza.
TRIBUNNEWS.COM- Sekitar 10.000 warga Gaza terkubur di bawah reruntuhan bangunan di Gaza.
Para pejabat mengatakan dibutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk membersihkan jalan-jalan yang terkena dampak ledakan gas
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pasukan Pertahanan Sipil Gaza pada tanggal 30 April, diperkirakan hampir 10.000 jenazah Palestina telah terkubur di reruntuhan sejak Israel mulai membom Jalur Gaza.
Dirjen mengatakan, jumlah kematian yang disampaikan Kementerian Kesehatan belum termasuk jenazah yang hilang karena jenazah tidak diambil dan dihitung di rumah sakit. Hal ini menjadikan jumlah warga Palestina yang terbunuh sejauh ini menjadi lebih dari 44.000 orang.
Menurut angka Euro-Med Human Rights Monitor (Euro-Med) yang diterbitkan pada tanggal 23 April, jumlah korban tewas kini mencapai 42.510 orang.
Data Euro-Med mencakup mereka yang hilang setelah ditahan oleh tentara Israel, serta mereka yang terkubur di bawah reruntuhan selama lebih dari dua minggu.
Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil Gaza mengatakan pihaknya telah menerima banyak seruan agar para sukarelawan mengeluarkan jenazah warga Palestina dari reruntuhan untuk dimakamkan secara layak.
Reporter Al-Jazeera Anas al-Sharif mendokumentasikan upaya tim pertahanan sipil yang bertugas mengeluarkan jenazah dari reruntuhan.
Dalam sebuah video yang diposting di media sosial dari sisa-sisa bangunan yang menjadi sasaran Israel akhir bulan lalu, Sharif mengatakan “upaya tim pertahanan sipil dan sukarelawan telah mulai mengeluarkan jenazah para korban dari bawah reruntuhan bangunan.” tahun.
Diperkirakan lebih dari lima puluh orang tewas di bawah reruntuhan rumah.
Sharif lebih lanjut mengatakan, “Personel keamanan sipil menghadapi masalah serius karena kurangnya peralatan canggih, yang memaksa mereka menggunakan peralatan usang untuk menemukan dan mengevakuasi jenazah para korban yang membusuk.”
Pertahanan Sipil Gaza mengatakan akan memakan waktu dua hingga tiga tahun untuk menghilangkan 37 ton puing tersebut dengan menggunakan metode yang sama yang mereka gunakan untuk menghilangkan puing-puing tersebut.
Pehr Lodhammar, mantan kepala Dinas Pekerjaan Ranjau PBB di Irak, mengatakan bahwa rata-rata terdapat 300 kilogram sampah per meter persegi di Jalur Gaza.
“Berdasarkan [jumlah] limbah dan 100 truk gas saat ini, kita membutuhkan waktu 14 tahun untuk menghilangkannya,” katanya.
Administrasi Umum telah memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza sangat buruk, terutama menjelang musim panas, dan penumpukan mayat berisiko menyebarkan penyakit.
Menurut laporan terbaru, setidaknya 34.535 orang tewas dalam pemboman Israel, termasuk lebih dari 14.500 anak-anak dan 8.400 wanita. Lebih dari 77.000 orang dilaporkan hilang.
(Sumber: Buaian)